The Role of Modern Observation in Understanding the Beginning of the Hijri Month

Frangky Suleman, Djamila Usup

Abstract


This study aims to observe the determination of the beginning of the Hijri month in the implementation of Islamic holidays and contribute to modern society. The implementation of this research uses phenomenological methods and scientific approach methods, where both methods will combine several conjunction theories that occur with the results of observations. The Ministry of Religion of the Republic of Indonesia made observations with several criteria used from observations in 1970 with the height of the new moon 2°, the elongation distance between the moon and the sun reaching 3° is the distance between the moon and the sun. The age of the sun and moon when it reaches 8 hours from ijtima. The results found are that for now, with light pollution, the new moon, an object, cannot reach a height of < 2° because the parameter in determining the image of the crescent moon is the object in the form of a thin and dim line. It is concluded that the observation of the new moon with a height of < 2° could not observe, either by using tools or with the naked eye. So science is the solution to understand the theory and implementation of determining the beginning of the Hijri month.


Keywords


Visibility of the hilal; criteria; science.

Full Text:

PDF

References


Admiranto, A. G. (2009). Menjelajah Tata Surya. Canisius.

Azhari, S. (2008). Ensiklopedi Hisab Rukyat. Pustaka Pelajar.

Azhari, S. (2012). Visibilitas Hilal MABIMS dan Implementasinya. Museum Astronomi Islam. http://museumastronomi.com/visibilitas-hilal-mabims-dan-implementasinya/

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2016). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. Sage publications.

Djamaluddin, T. (n.d.-a). Analisis Visibilitas Hilal untuk Kriteria Tunggal yang Diusulkan di Indonesia: Matahari dan Lingkungan Luar Angkasa. LAPAN.

Djamaluddin, T. (n.d.-b). Imkanur Rukyat, parameter penampakan hilal dan berbagai kriterianya-Menuju penyatuan penanggalan Islam di Indonesia.

Djamaluddin, T. (2000). New Crescent Moon Visibility in Indonesia(Visibilitas Hilal Di Indonesia). RECON No. 20010023280. Warta LAPAN, 2, 137–145.

Djamaluddin, T. (2004). Hasil Hisab dan Rukyat dapat digabungkan. In Hisab Rukyat dan Perbedaannya (pp. 232–255). Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Beragama.

Djamaluddin, T. (2005). Memulai Fiqh Astronomi: Mempelajari Hisab Rukyat dan Mencari Solusi Perbedaan Hari Raya. Cakrawala.

Fauzi, M. (2009). Metode penelitian kuantitatif. Walisongo.

Hambali, S. (2012). Fatwa Sidang Isbat dan Penyatuan Kalender Hijriyah. Makalah Lokakarya Internasional Dan Call for Paper IAIN Walisongo Fakultas Syariah, Semarang, 12–13.

Hambali, S., & Rokhmad, A. (2011). Almanak sepanjang masa: sejarah sistem penanggalan masehi, hijriyah dan jawa. Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (Vol. 8). Salemba Humanika.

Izzuddin, A. (2003). Fiqh hisab rukyah di Indonesia: upaya penyatuan mazhab rukyah dengan mazhab hisab. Logung Pustaka.

Khazin, M., Achwani, M., Fauzan, A., Fahmi, I., & Zahroh, M. (2010). Almanac Hisab Rukyat. Bimas Islam, Kementerian Agama Indonesia.

Marimont, D. H., & Wandell, B. A. (1994). Matching color images: the effects of axial chromatic aberration. JOSA A, 11(12), 3113–3122.

Mengenal Tipe-tipe Teleskop. (2016). Kafe Astronomi. http://kafeastronomi.com/menkenal-tipe-tipe-teleskop.html

Moore, P. (2002). Philip’s Astronomy Encyclopedia. Philip’s Astronomy Encyclopedia.

Nashirudin, M. (2013). Kajian atas Sistem dan Prospeknya di Indonesia. El-Wafa.

Poerwadarminta, W. J. S. (1952). Kamus umum bahasa Indonesia. Balai pustaka.

Raharto, M. (2004). Teknologi Optik sebagai Pembantu Penetapan Awal Bulan Hijriyah/Qamariyah. In Hisab Rukyat dan Perbedaannya. Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup Umat Beragama, Puslitbang Kehidupan Beragama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan, Departemen Agama RI.

Rakhmadi, A. J. (2016). Khazanah Astronomi Islam Abad Pertengahan. UMP Press.

Ramdan, A., & Bani, A. S. (2009). Islam dan astronomi. Bee Media Indonesia.

RDS, R. D. S. (n.d.). Kesehatan Mental: Pengaruh Psikis, Gejala, Diagnosis, & Pengobatan. Dokter Sehat. Retrieved February 20, 2019, from https://doktersehat.com/psikologi-kesehatan-mental/

Roy, A., & Clarke, D. (1978). Astronomy: Principles and Practices. JW Arrowsmith.

Ruskanda, F. (1994). Teknologi Rukyat secara Objektif dalam Rukyat dengan Teknologi, Upaya Mencari Kesamaan Pandangan tentang Penentuan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal. Gema Insani Press.

Saksono, T. (2007). Mengkompromikan rukyat & hisab. Amythas Publicita: Center for Islamic Studies (CIS).

Sudibyo, M. (2011). Variasi Lokal Dalam Visibilitas Hilaal : Observasi Hilaal di Indonesia pada 2007-2009. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY, 118–122.

Suryana, W. (2016). MABIMS Hasilkan Delapan Bidang Kerja Sama 2016-2020. Republika.co.id. https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/12/06/ohr7il396-mabims-hasilkan-delapan-dalam-kerja-sama-20162020

Tarjih, M. (2009). Pedoman Hisab Muhammadiyah. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Thohari, F., Sasmito, A., Andy, E. S., Murjaya, J., & Kurniawan, R. (2017). Kondisi metereologi saat pengamatan hilal 1 Syawal 1438H di Indonesia: upaya peningkatan kemampuan pengamatan dan analisis data hilal. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 17(1).

Thompson, A. J. (2003). Making your own telescope. Courier Corporation.

Utama, J. A., & Siregar, S. E. (2013). Usulan Kriteria Visibilitas Hilal di Indonesia Dengan Model Kastner. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9(2).




DOI: http://dx.doi.org/10.30984/jis.v19i1.1128

Article Metrics

Abstract view : 434 times
PDF - 376 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Rumah Jurnal IAIN Manado

Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.

 

 

Creative Commons License
All publication by Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, ISSN 1693-4202 (Print), ISSN 2528-0368 (Online)