KAMPUNG JAWA TONDANO DALAM PERSPEKTIF ARKEOLOGI RUANG
Abstract
Abstract : The interaction between humans and the environment creates a cultural landscape which is a concrete manifestation of human adaptation to the environment. This research discusses Kampung Jawa Tondano in the scope of spatial archeology. Kampung Jawa Tondano is a famous historical settlement in Minahasa Regency, North Sulawesi. This village was founded by Kiai Mojo and his followers when they were exiled in Tondano. This research aims to look at the spatial dynamics and cultural continuity of Kampung Jawa Tondano from a spatial archaeological perspective. Most villages in Indonesia are created from cultural patterns. The character of a village based on Muslim residents and becoming a center for spreading religion is called an Islamic Village or Kauman. Kauman is not applied in the Kampung Jawa Tondano, the term kauman does not appear in the spatial expression in this village. The condition of exile status of minority community groups in Kampung Jawa Tondano is certainly a reason for not emphasizing religious aspects compared to tribal identity. Other components of the settlement in Kampung Jawa Tondano that have a relationship with Islamic and Javanese culture are the Al-Falah Mosque building and the Kiai Mojo Complex Tomb. The mosque building adopts the concept of a traditional Javanese mosque building. The placement of the Kiai Mojo Complex Tomb on a hill is evidence of the continuity of Javanese culture.
Key Words : Settlement, Spatial Archaeology, Kampung Jawa Tondano, Culture
Abstrak : Interaksi antara manusia dengan lingkungan menciptakan bentang budaya (cultural landscape) yang merupakan kenampakan konkrit dari hasil adaptasi manusia terhadap lingkungan. Kajian ini membahas tentang Kampung Jawa Tondano dalam lingkup arkeologi ruang. Kampung Jawa Tondano merupakan permukiman bersejarah yang terkenal di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kampung ini didirikan oleh Kiai Mojo dan pengikutnya ketika diasingkan di Tondano. Penelitian ini bertujuan melihat dinamika keruangan dan kesinambungan budaya Kampung Jawa Tondano dalam perspektif arkeologi ruang. Kebanyakan kampung di Indonesia tercipta dari corak budaya. Karakter kampung yang didasari oleh penduduk beragama Islam dan menjadi pusat penyebaran agama disebut sebagai Kampung Islam atau Kampung Kauman. Penyebutan nama Kampung Kauman tidak diterapkan di Kampung Jawa Tondano, sebutan kauman tidak tampak dalam ekspresi ruang di kampung ini. Kondisi status pengasingan dari kelompok masyarakat minoritas di Kampung Jawa Tondano tentunya menjadi alasan untuk tidak menonjolkan aspek religi dibandingkan identitas kesukuan. Komponen permukiman lainnya di Kampung Jawa Tondano yang memiliki relasi dengan budaya Islam dan Jawa adalah bangunan Masjid Al-Falah dan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya. Bangunan masjid mengadopsi konsep bangunan masjid tradisional Jawa. Penempatan Kompleks Makam Kiai Mojo dan pengikutnya di atas bukit merupakan bukti adanya kesinambungan budaya Jawa.
Kata Kunci : Permukiman, Arkeologi Ruang, Kampung Jawa Tondano, Budaya
Full Text:
PDFReferences
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “Arkeologi Pemukiman: Titik Strategis Dan Beberapa Paradigma.” Berkala Arkeologi 15, no. 3 (November 30, 1995): 10–23. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.665.
Ambary, Hasan M. Makam-Makam Kesultanan Dan Para Wali Penyebar Islam Di Pulau Jawa, Dalam Aspek-Aspek Arkeologi Indonesia No. 12. Jakarta: Puslitarkenas. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1991.
Babcock, Tim. “Muslim Minahasans with Roots in Java: The People of Kampung Jawa Tondano.” Indonesia 32 (October 1981): 74. https://doi.org/10.2307/3350856.
Efendi, A.C., and S.S. Bawono. “Peta Geologi Lembar Manado, Sulawesi Utara Skala 1:250.000.” Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1997.
Fajri, Adieyatna. “Dua Ziarah Agung: Makam Wali Sebagai Sumber Otoritas Politik Di Dunia Indo-Islam Pada Abad Ke 16-17.” In Kuasa Makna Perspektif Baru Dalam Arkeologi Indonesia, 49–87. Yogyakarta: Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, 2019.
Graafland, Nicolaas. Minahasa: Negeri, Rakyat, Dan Budayanya. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991.
Hamid, Wardiah. “Hubungan Masyarakat Jawa Tondano Dengan Minahasa.” Al-Qalam 20, no. 3 (December 16, 2014): 85. https://doi.org/10.31969/alq.v20i3.345.
Kembuan, Roger Allan Christian. “‘Bahagia Di Pengasingan’ Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Buangan Di Kampung Jawa Tondano (1830-1908).” Universitas Gadjah Mada, 2016.
Marzuki, Irfanuddin Wahid. “Pengaruh Kebudayaan Islam Di Minahasa Masa Kolonial: Berdasarkan Tinggalan Arkeologi.” Forum Arkeologi 33, no. 1 (April 30, 2020): 17. https://doi.org/10.24832/fa.v33i1.599.
Minahasa, Badan Pusat Statistik Kabupaten. Kecamatan Tondano Utara Dalam Angka. Tondano: Badan Pusat Statistik Minahasa, 2023.
Moechtar, Herman, Indyo Pratomo, Herman Mulyana, and Soemantri Poedjoprajitno. “Gerakan Struktur Dan Kaitannya Dengan Faktor Kendali Tektonik, Berdasarkan Analisis Stratigrafi; Studi Kasus Geologi Kuarter Terhadap Fase Perkembangan Danau Tondano Purba Sepanjang Remboken - Kakas, Kec. Remboken Dan Kec. Kakas, Kab. Tomohon, Sulawesi Ut.” Indonesian Journal on Geoscience 2, no. 3 (September 28, 2007): 177–90. https://doi.org/10.17014/ijog.2.3.177-190.
“Peta Rupabumi Indonesia Lembar Manado Skala 1:50.000.” Bogor: Badan Koordinasi dan Survei Nasional, 1991.
Poesponegoro, Marwati Djoened, and Nugroho Notosusanto. Sejarah Nasional Indonesia III. Edited by Uka Tjandrasasmita. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Rakhmawati, Ekahayu, Antariksa Sudikno, and Fadly Usman. “Pola Permukiman Kampung Kauman Kota Malang.” Arsitektur E-Journal 2, no. 3 (2009): 160–78.
Rianingrum, Cama Juli. “Representasi Budaya Jawa Dan Islam Pada Permukiman Kauman Yogyakarta.” Jurnal Seni Dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain 2, no. 1 (August 24, 2019): 15–36. https://doi.org/10.25105/jsrr.v2i1.10106.
Riyanto, Sugeng. “Geografi (Kesejarahan) Dan Arsitektur (Lansekap) Sebagai Ilmu Bantu Arkeologi (Sebuah Uraian Singkat).” Berkala Arkeologi 15, no. 3 (November 30, 1995): 118–22. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.682.
Santosa, L W, and L Muta’ali. Bentang Alam Dan Bentang Budaya: Panduan Kuliah Kerja Lapangan Pengenalan Bentanglahan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, 2014.
Saptaningrum, Irna. “Kekunoan Islam Di Kompleks Makam Kyai Modjo (Tinjauan Atas Bentuk Dan Tata Letak Makamnya).” Jejak-Jejak Arkeologi 2 (2001): 17–25.
Setiawan, Budi. “Tradisi Ziarah Kubur: Agama Sebagai Konstruksi Sosial Pada Masyarakat Di Bawean, Kabupaten Gresik.” BioKultur V, no. 2 (2016): 247–61.
Sudikno, Antariksa. “Pola Permukiman Tradisional,” 2011.
Suharjo, Sri. “Studi Teknis Pelestarian Loji Tondano Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara.” Buletin Umulolo VII, no. 1 (2018).
Suprapti, Atiek. “Menuju Harmonisasi Kehidupan: Ruang Padat Manfaat Di Kampung Kauman Semarang.” MODUL; Vol 14, No 1 (2014): MODULDO - 10.14710/Mdl.14.1.2014.29-38 , July 3, 2018.
Tanudirjo, Daud Aris. “Penetapan Nilai Penting Dalam Pengelolaan Benda Cagar Budaya.” Jakarta: Makalah dalam Rapat Penyusunan Standard Kriteria (Pembobotan) Bangunan Benda Cagar Budaya di Rumah Joglo Rempoa, Ciputat, Jakarta, 2004.
———. “Warisan Budaya Untuk Semua: Arah Kebijakan Pengelola Warisan Budaya Indonesia Di Masa Mendatang.” In Kongres Kebudayaan V, 19–23. Bukittinggi, 2003.
Widayatsari, Siti. “Tata Ruang Rumah Bangsawan Yogyakarta.” Dimensi Teknik Arsitektur 30, no. 2 (2002): 122–32. https://doi.org/https://doi.org/10.9744/dimensi.30.2.
Wikantiyoso, Respati. “Konsep Pengembangan: Transformasi Pola Tata Ruang Tradisional Studi Kasus: Permukiman Tradisional Jawa Di Kotagede Yogyakarta-Indonesia.” Science 37 (1997): 25–33.
Yunus, Hadi Sabari. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v9i1.3111
Article Metrics
Abstract view : 332 timesPDF - 119 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Aqlam: Journal of Islam and Plurality
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.