Menjembatani Teknologi dan Syariah: Tinjauan Hukum Islam atas Monetisasi YouTube AdSense
Abstract
Perkembangan platform digital seperti YouTube telah membuka peluang baru bagi individu untuk menghasilkan pendapatan melalui monetisasi konten. Namun, bagi content creator Muslim, praktik ini menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penghasilan dari Google AdSense melalui YouTube dalam perspektif hukum ekonomi syariah. Menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, studi ini mengkaji mekanisme kerja AdSense, mengidentifikasi isu-isu syariah yang muncul, dan mengevaluasi kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama antara YouTuber dan Google AdSense dapat dikategorikan dalam akad syirkah abdan dan ju'alah, yang pada dasarnya diperbolehkan dalam Islam. Namun, beberapa isu syariah perlu diperhatikan, terutama terkait konten iklan dan transparansi pembagian hasil. Pandangan ulama kontemporer cenderung membolehkan praktik ini dengan syarat dilakukan secara hati-hati dan memperhatikan prinsip-prinsip syariah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa monetisasi YouTube melalui Google AdSense dapat menjadi peluang yang sah bagi content creator Muslim, selama dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap prinsip-prinsip syariah. Rekomendasi implementasi meliputi fokus pada konten halal dan bermanfaat, pengawasan aktif terhadap iklan, transparansi kepada audiens, diversifikasi pendapatan, dan edukasi berkelanjutan tentang perkembangan teknologi dan implikasinya terhadap hukum ekonomi syariah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-BahjahTV. (n.d.). Hukum menjadi YouTuber, halalkah penghasilan dari YouTube? - Buya Yahya menjawab [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=R-DKtfUQcpw
BilikDakwah. (n.d.). Ustadz Abdul Somad tentang Adsense [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=LFWRQ2kqwSc
DSN-MUI. (2007). Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 62/DSN-MUI/XII/2007 tentang Akad Ju'alah.
Firdiansyah, A. (2022). Google AdSense: Apa itu, cara kerja, keunggulan, pertanyaan umumnya. Glints.com. https://glints.com/id/lowongan/google-adsense-adalah/
Hasan, F., & Haris, C. (2021). Pengelolaan Dana Tabungan Faedah Pada Sistem Akad Wadi’ah Yad Adh Dhamanah Di Perbankan Syariah. Al-’Aqdu: Journal of Islamic Economics Law, 1(1), 44–52.
Hasan, F., & Luntajo, M. M. R. (2021). Tinjauan Hukum Islam Tentang Prosedur Lelang Barang Gadai Pada Kantor Cabang Pegadaian Syariah Istiqlal Manado. Al-’Aqdu: Journal of Islamic Economics Law, 1(2), 65. https://doi.org/10.30984/ajiel.v1i2.1811
Hasan, F., Syarifuddin, S., & Luntajo, M. M. R. (2016). Tinjauan Hukum Islam dalam Penerapan Akad Ijarah pada Produk Rahn di Cabang Pegadaian Syariah Istiqlal Manado. Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 14(2). https://doi.org/10.30984/as.v14i2.372
Hennink, M., Hutter, I., & Bailey, A. (2020). Qualitative research methods. Sage.
Helianthusonfri, J. (2019). Passive income dari Youtube. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ismail, N. (2012). Fikih muamalah klasik dan kontemporer. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kholipah, S. (2020). Analisis hukum Islam terhadap akad kerjasama dalam sistem monetisasi YouTube antara YouTuber dengan YouTube Partner Program. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Luthfi, A. H., Hidayatullah, A. R. A., Nurmiyarti, N., Saputra, I. Y., & Dewi, S. H. S. (2021). Tinjauan hukum Islam terhadap implementasi akad dan mekanisme Google Adsense dalam bisnis iklan. Jurnal Hukum Bisnis Islam, 13(2).
Musthafa, A., Fauziah, E., & Hidayat, Y. R. (2021). Tinjauan hukum Islam terhadap penayangan iklan Google dalam blog. Jurnal Riset Ekonomi Syariah, 1(1), 13-18.
Nur Arbaien, M. F., & Nurhasanah, E. (2023). Analisis program monetisasi Youtube menurut hukum ekonomi syariah. Al-Muamalat: Jurnal Ekonomi Syariah, 10(1), 51-64.
Nur Mahlil, M., Hidayat, F., & Is, M. S. (2021). Tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap bentuk kerjasama bisnis periklanan antara publisher dan Google Adsense. Jurnal Muamalah, 7(1), 272-286.
Rohman, J. N., & Husna, J. (2017). Situs Youtube sebagai media pemenuhan kebutuhan informasi: Sebuah survei terhadap mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Diponegoro angkatan 2013-2015. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 6(1), 171-180.
Saekan, M. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Kudus: Nora Media Enterprise.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Soekamto, S. (2007). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: UI Press.
Soekanto, S. (2004). Penelitian hukum normatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Supriono, A. H. Y. (2019). New media dan strategi periklanan (analisis diskursus YouTubers sebagai stealth marketing). Aktualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 9(Juni), 17-31.
tanyaustadz. (n.d.). YouTuber dengerein nih, hukum Adsense Youtube Google penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=WyO3ROtek3k
YouTube Help. (n.d.). Monetization. Retrieved from https://support.google.com/youtube/topic/9153642
Yusuf, N., Hasan, F., & Niu, F. A. L. (2019). Pemikiran Muhammad Hatta Tentang Ekonomi Syariah Di Indonesia. Potret Pemikiran, 23(1), 36. https://doi.org/10.30984/pp.v23i1.973
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajiel.v4i1.3190
Article Metrics
Abstract view : 305 timesPDF - 144 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by Al-'Aqdu: Journal of Islamic Economics Law is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Al-'Aqdu: Journal of Islamic Economics Law, ISSN 2807-7830 (Cetak), ISSN 2807-7342 (Online)