The Binding Power of the Bapalas Tradition to Solve Dayak Citizens' Disputes in West Kotawaringin District
Abstract
The background to this research is that if a dispute occurs between Dayak people, especially those living in West Kotawaringin Regency, some choose to resolve the problem peacefully through the Bapalas custom. A traditional Mantir leads the Bapalas tradition, and the decision of this traditional Mantir is firm because it follows the elements of article 1320 BW. In article 1320 BW, there are four conditions for an agreement's validity: agreement, skill, a sure thing, and a lawful cause. So, if it is related to article 1320 BW, problems that occur in society can be resolved with an agreement. This tradition of Bapalas in the people of West Kotawaringin Regency follows Islamic law, known as Islah or peaceful problem-solving in Islam. This research analyzes the legal certainty aspect of traditional Mantir decisions in Bapalas. This research method is a field research method, and the approach is qualitative. What is very interesting is that this traditional Mantir can solve various civil and criminal problems. For criminal cases, several cases, such as fights and abuse, can also be resolved using the Bapalas method. The basis of this Dayak traditional institution is Central Kalimantan Province Regional Regulation Number 16 of 2008 concerning Dayak Traditional Institutions in Central Kalimantan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfansyur, A., & Mariyani, M. (2020). Seni mengelola data: Penerapan triangulasi teknik, sumber dan waktu pada penelitian pendidikan sosial. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 5(2), 146–150. https://doi.org/10.31764/historis.v5i2.3432
Anggraini, G. (2016). Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Masyarakat Adat Dayak Ngaju. At-Turats, 10(2), 91–102. https://doi.org/10.24260/at-turats.v10i2.667
Arvianda, T. (2023). Kepastian Hukum Perceraian Yang Dilaksanakan Melalui Lembaga Adat Dayak Kanayatn. Jurnal Notarius, 2(2).
Bella, R., Stevaby, S., Gujali, A. I., Dewi, R. S., Lion, E., & Mustika, M. (2021). Sistem Masyarakat Dan Organisasi Suku Dayak Ngaju (Studi Kasus Di Desa Mandomai Kalimantan Tengah). Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 364–375. https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1676
Friedman, L. M. (1975). The legal system: A social science perspective. Russell Sage Foundation.
Hasan, A. (2007). Penyelesaian Sengketa Hukum Berdasarkan Adat Badamai Pada Masyarakat Banjar Dalam Kerangka Sistem Hukum Nasiowal. Universitas Islam Indonesia.
Hasan, A. (2015). Adat Badamai Menurut Undang-Undang Sultan Adam Dan Implementasinya Pada Masyarakat Banjar Pada Masa Mendatang. Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 11(1). https://doi.org/10.18592/al-banjari.v11i1.414
Hidayat, N. (2018). Nilai-nilai Ajaran Islam Tentang Perdamaian (Kajian antara Teori dan Praktek). Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1). https://doi.org/10.14421/aplikasia.v17i1.1271
Kristhy, M. E., Harry, Murhaini, S., Farina, T., Heriamariaty, Mahar, S., & Kristanto, K. (2022). Pengakuan Dan Perlindungan Hukum Terhadap Hak-Hak Tradisional Masyarakat Hukum Adat Dayak Ma’anyan Di Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur. Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 8(2), 27–43. https://doi.org/10.23887/jkh.v8i2.47087
Mendrofa, M. (2023). Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Merek Melalui Upaya Keadilan Restoratif. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(1). https://doi.org/10.58258/jisip.v7i1.4202
Padlianor, P. (2021). Tradisi bapalas dalam penyelesaian sengketa perkelahian antar warga pada masyarakat Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. IAIN Palangka Raya.
Rahmawati, R., Putri, H. T. M., & Hafidzi, A. (2023). Tradisi Bapalas Bidan Pada Masyarakat Suku Dayak Menurut Mazhab Syafi’i. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 23(1), 73–84. https://doi.org/10.32939/islamika.v23i1.2184
Santoso, B. (2013). Pelaksanaan Hukum Bali’i Menurut Suku Dayak Lawangan Di Desa Ampah Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur. NBER Working Papers, 7553(2).
Selvia, L., & Sunarso, S. (2020). Interaksi sosial antara Suku Dayak dan Suku Banjar di Kalimantan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(2). https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n2.p208-216.2020
Sibot, Y. S., Natasha, D., & Cahyanti, H. N. (2023). Upaya Hukum Untuk Menjerat Tindakan Pelaku Perselingkuhan dalam Perspektif Hukum Adat Dayak Ngaju. Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia, 8(9), 5229–5240. https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v8i9.13671
Syakhrani, A. W., Shaufi, M., Ansyari, A. H., & Riduan, M. (2023). Interaksi Islam Dengan Kebudayaan Banjar. Cross-Border, 6(1), 507–525.
Wajdi, F. (2009). Ayat-Ayat Damai dalam Al-Qur’an. Jurnal Studi Al-Qur’an, 5(1), 29–39.
Zaluchu, S. E. (2021). Metode Penelitian di dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan. Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 249–266. https://doi.org/10.38189/jtbh.v3i2.93
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/jis.v21i2.2634
Article Metrics
Abstract view : 511 timesPDF - 285 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
![]()
All publication by Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, ISSN 1693-4202 (Print), ISSN 2528-0368 (Online)





