THE BIOLOGICAL FATHERS HAVE CIVIL RIGHTS WITH EVIDENCE AND CONVICTION OF THEIR CHILDREN

Anwar Hafidzi, Nadiyah Khalid, Rina Septiani

Abstract


This paper aims to prove that Biological Children can provide Civil Relations with their fathers if they have an apparent legal force. This study differs from other researchers in the comparative aspect of normative Law and Islamic Law. This difference lies in the Constitutional Court decision results, which states that children produced outside of marriage have a civil relationship with the mother and family of their mother, father, and family of their biological father, which can be proven by DNA testing between them. Meanwhile, according to Islamic Law, children outside of marriage (Zina) only have a civil relationship or blood relationship with the mother and the mother's family. The method used in this research is a literature review with a normative approach to the Constitutional Court decision and the Scholar's opinion on children outside of marriage (Siri). This research found that children can biologically provide civil relations with their parents if done in marriage and proven by clear legalities such as witnesses and marriage documents. The presence of a decision of the Constitutional Court is a legal assurance or defense of the human rights of a citizen, whether they have the correct data and facts to their civil relations.


Keywords


Biological; status; child; wedding; legal

Full Text:

PDF

References


Afhami, S., & Mashdurohatun, A. (2017). The Laws On "Sirri Married And Ints Impact. The 2nd Proceeding "Indonesia Clean of Corruption in 2020".

AJRI, A. Y. (n.d.). Aqad Nikah Ganda Dengan Wali Berbeda Dalam Perspektif Mazhab Hanafi Dan Mazhab Syafi’i (Studi Kasus Di Kua Kec. Kota Baru, Jambi).

Ali Hamdan, A. H. (2019). Keabsahan Status Anak dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Studi Maqasid al-Shari’ah Imam al-Shatibi di Desa Nglumber (PhD Thesis). UIN Sunan Ampel.

Amnawaty, A. (2019). Reformasi Sistem Hukum Pencatatan Perkawinan Warga Muslim Dan Perlindungan Hukum Anak Dari Nikah Sirri. Nizham Journal of Islamic Studies, 7(01), 17–35.

Aprianto, R. (2019). Hubungan Keperdataan Ayah Biologis Terhadap Anak Hasil Nikah Siri Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Perspektif Istihsan. Qiyas : Jurnal Hukum Islam Dan Peradilan, 4(2). https://doi.org/10.29300/qys.v4i2.2528

Arifin, M. (2017). Kedudukan Anak Luar Kawin: Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 Tentang Uji Materi Terhadap Pasal 43 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Ahkam: Jurnal Hukum Islam, 5(1), 117–137.

Asman, A. (2020). Hamil Di Luar Nikah Dan Status Nasab Anaknya. Shar-E: Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah, 6(1), 1–16.

Asripa, A. (2020). Nikah Sirri Dalam Perspektif Islam. Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman, 4(1), 42–61.

Asror, M. (2019). Kesadaran hukum pasangan nikah sirri tentang itsbat nikah Desa Tlagasana Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang (PhD Thesis). IAIN Pekalongan.

Assadami, C. R. (2016). Perwalian Anak Hasil Nikah Sirri (Studi Kasus di Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang) (PhD Thesis). IAIN Salatiga.

Ayuningtiyas, S. (2020). The view of Nahdlatul Ulama's Scholar in Malang about child's nasab from surrogate mother as perspective of Jasser Auda's maqasid Sharia (PhD Thesis). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Azid, M. A. A., Ahmed, K., Nasir, M. K. M., & Zaman, R. K. (2020). Hadis al-Walad li al-Firāsh wa li al-‘Āhir al-Ḥajar dan Pengaruhnya terhadap Fatwa Penasaban Anak Tak Sah Taraf di Malaysia. HADIS, 10(19), 478–486.

Aziz, A., & ul Hassan, K. H. (2017). Finding Parents With Deoxyribonucleic Acid (Dna) Database. International Journal of Computer Science and Information Security, 15(1), 664.

Aziz, N. (2018a). The great phenomenon of online Sirri marriage for male and female. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 1(3), 445–450.

Aziz, N. (2018b). The great phenomenon of online Sirri marriage for male and female. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences, 1(3), 445–450.

Bahrum, M. (2013). Legalisasi Nikah Sirri Melalui Isbat Nikah Menurut Kompilasi Hukum Islam. Jurnal Diskursus Islam, 1(2), 210–230.

Boemer, J. (2000). In the Interest of Justice: Granting Post-Conviction Deoxyribonucleic Acid (DNA) Testing to Inmates. Wm. Mitchell L. Rev., 27, 1971.

Deffains, B., Espinosa, R., & Fluet, C. (2019). Laws and norms: Experimental evidence with liability rules. International Review of Law and Economics, 60, 105858. https://doi.org/10.1016/j.irle.2019.105858

Diab, A. L. (2018a). Legalisasi Nikah Sirri Melalui Isbat Nikah Perspektif Fikih (Telaah Terhadap Kompilasi Hukum Islam). Al-’Adl, 11(2), 36–61.

Elisiyah, R. (2020). Studi Komparatif antara Hukum Islam dan Hukum Positif tentang Ketentuan Hadhanah bagi Anak Akibat Zina. (PhD Thesis). UIN SMH BANTEN.

Fadilah, U. (2018). Alasan-alasan hakim dalam memberikan dispensasi nikah (studi putusan Pengadilan Agama Panyabungan Perkara Nomor: 6/Pdt. P/2017/PA. Pyb) (PhD Thesis). IAIN Padangsidimpuan.

Fakhria, S. (2017). Menyoal Legalitas Nikah Sirri (Analisis Metode Istiṣlāḥiyyah). Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(2), 185–200.

Farizha, N. (2020). Kedudukan Anak Terhadap Harta Warisan Dalam Perkawinan Dibawah Tangan Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Dedikasi Jurnal Mahasiswa, 1(1), 216–231.

Fatmawati, I. (2020). Penetapan Asal Usul Anak Pasangan Nikah Siri Perspektif Hukum Progesif (Studi Penetapan Nomor 359/Pdt. P/2018/PA. PO) (PhD Thesis). PASCASARJANA IAIN PONOROGO.

Febriyati, F. (2017). Itsbat nikah sirri pada masa iddah kurang dari 90 hari: Tinjauan putusan hakim Pengadilan Agama Sidoarjo nomor 0239/Pdt. P/2016/PA. Sda (PhD Thesis). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Fijriyah, V. U. (n.d.). Hak Asuh Anak Akibat Istri Murtad Menurut Penerapan Teori Maqasid Syari’ah (Studi Putusan Nomor 2170/Pdt. G/2016/PA. Tng dan Nomor 0743/Pdt. G/2014/PA. JU). (B.S. thesis). Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hafidzi, A., & Hayatunnisa, E. (2017). Kriteria Poligami serta Dampaknya melalui Pendekatan Alla Tuqsitu Fi al-Yatama dalam Kitab Fikih Islam Wa Adillatuhu. Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran, 17(1).

Haliah, D. (2016). Nikah Sirri dan Perlindungan Hak-hak Wanita dan Anak (Analisis dan Solusi dalam Bingkai Syariah). Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 1(1).

Hamdani, H. (2016). Analisis Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 Tentang Status Anak Luar Kawin. Jurnal Nanggroe, 4(1).

Hamzani, A. I. (2016). Nasab Anak Luar Kawin Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010. Jurnal Konstitusi, 12(1), 57–74.

Hidayah, K. (2011). Persoalan Hukum Perempuan Rembang Akibat Praktek Nikah Sirri. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar’iah, 3(1).

Jauhari, J., Burhan, M., & Kencana, U. (2020). Politik Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 46/PUU-VIII/2010 Tentang Status Anak Di Luar Perkawinan Perspektif Siyasah Syar’iyyah. Simbur Cahaya, 26(2), 254–272.

Kamil, A. (2017). Hubungan Nasab Anak Di Luar Perkawinan Di Dalam Pasal 44 Uu No. 1 Tahun 1974 Menurut Perspektif Maqasid Syari’ah (PhD Thesis). Fakultas Agama Islam UNISSULA.

Kurniawan, A. (n.d.). Pengertian Anak Sah dan Anak Luar Kawin. Retrieved September 8, 2020, from https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5e3beae140382/pengertian-anak-sah-dan-anak-luar-kawin/

Mahmud, M. (2020). Interpretasi Hukum “Anak Di Luar Perkawinan” Dalam Undang-Undang Perkawinan 1974 (Studi Pandangan Hakim Pengadilan Agama Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Supremasi Hukum: Jurnal Kajian Ilmu Hukum, 8(1).

Mardhotillah, I., & Islam, P. H. K. (N.D.). Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/Puu-Viii/2010 Terhadap Pencatatan Perkawinan.

Maulana, O. (2020). The Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah’s Opinion In Determining The Lineage Of Children Outside Of Marriage/Penetapan Nasab Anak Di Luar Nikah Menurut Pendapat Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah. Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 19(1).

Muhsin, M. (2017). Analisis Hadis Tentang Anak Zina (Studi Kritis Atas Hadis Nabi Yang Digunakan Dalam Fatwa Mui). Musawa: Journal for Gender Studies, 9(1), 1–29.

MUI. (2006). Fatwa MUI Nikah Sirri. Retrieved November 11, 2020, from http://mui.or.id/wp-content/uploads/files/fatwa/45.-Nikah-di-bawah-tangan.pdf

Mulyadi, M. (2016). Kedudukan Hukum Anak Luar Kawin Yang Diakui. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 11(1), 92–100.

Muslih, M. (2020). Peran Fikih Indonesia Dalam Modernisasi Hukum Islam (Perspektif Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974). Nurani Hukum, 2(1).

Nurhadi, N. (2018). Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Pernikahan (Perkawinan) di Tinjau dari Maqashid Syariah. UIR Law Review, 2(2), 414–414.

Nurry, T. K., Nasution, E. R., & Pratiwi, I. (2020). Kedudukan Anak Yang Lahir Di Luar Pernikahan Di Tinjau Dari Kompilasi Hukum Islam. DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum, 5(2), 208–215.

Ramadhani, C. F. (2019). Kekuatan Hukum Hasil Tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) Terhadap Status Anak Luar Kawin yang Tidak Diakui oleh Ayah Biologisnya Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010.

Ramadhita, R., & Farahi, A. (2016). Keadilan bagi anak luar kawin dalam putusan Mahkamah Konstitusi nomor 46/PUU-VIII/2010. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syari’ah, 8(2), 74–83.

Rosidah, Z. N. (2017). Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 Tentang Hak Perdata Anak Luar Kawin di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Surakarta. Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 2(2), 175–187.

Sakirman, S. (2015). Telaah Hukum Islam terhadap Nasab Anak. HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 12(2), 357–375. https://doi.org/10.24239/jsi.v12i2.398.357-375

Shodikin, A. (2020). Analisis Fatwa Mui Dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/Puu-Viii/2010 Tentang Status Anak Di Luar Perkawinan. Jurnal De Jure Muhammadiyah Cirebon, 4(1), 13–38.

Sikana, A. M. (2020a). Penetapan Wali Terhadap Anak Hasil Nikah Hamil (Studi Kasus di KUA Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung).

Sikana, A. M. (2020b). Penetapan Wali Terhadap Anak Hasil Nikah Hamil (Studi Kasus di KUA Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung).

Situngkir, D. A. (2018). Asas Legalitas Dalam Hukum Pidana Nasional Dan Hukum Pidana Internasional. Soumatera Law Review, 1(1), 22–42.

Surya, H. (2020). Problematika Nikah Sirri Di Indonesia (Kedudukan Nikah Sirri Menurut Hukum Positif Indonesia). AL-ILMU, 5(1).

Tanjung, M. (2019). Itsbat Nikah Bagi Pasangan Suami Istri yang menikah Sirri Setelah Berlakunya Kompilasi Hukum Islam (KHI)(Studi di PA Medan Tahun 2016-2018).

Thea, A. (n.d.). Begini Status Hukum Anak Luar Perkawinan. Retrieved September 8, 2020, from https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b1fb50fceb97/begini-status-hukum-anak-luar-perkawinan/

Yusuf, M. (2018). Studi kritis terhadap ketetapan Pengadilan Agama Sampit Nomor: 0041/Pdt. P/2017/PA. SPT tentang pernikahan yang diduga sirri (PhD Thesis). IAIN Palangka Raya.




DOI: http://dx.doi.org/10.30984/jis.v18i2.1127

Article Metrics

Abstract view : 1556 times
PDF - 990 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Rumah Jurnal IAIN Manado

Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.

 

 

Creative Commons License
All publication by Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, ISSN 1693-4202 (Print), ISSN 2528-0368 (Online)