Kajian Tafsir Mufassir di Indonesia
Abstract
Keywords : Interpretation, Mufassir, Al-Qur'an
Abstrak. Tulisan ini menguraikan tentang kajian tafsir yang digeluti oleh para Mufassir di Indonesia. Dunia mufassir penting ditinjau kembali agar terjadi kesinambungan identitas, tradisi dan reproduksi keilmuan Al-Qur’an antar generasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik penafsiran Al-Qur’an di Indonesia dipelopori oleh Abdurrauf al-Singkil, Syekh Nawawi al-Bantani, Mahmud Yunus, Ahmad Hasan Muhammad Hashbi AshShiddiqy, H.B Jassin, H. Bakri Syahid, Buya Hamka, Muhammad Quraish Shihab.Kesimpulannya adalah corak kajian tafsir di indonesia mengandung tiga dimensi utama yaitu epistemology (sumber/cara/kriteria pengetahuan Al-Qur’an yang dipakai, metodologi (cara menerjemahkan dimensi normativitas Al-Qur’an yang dipakai), historis ilmu. Dengan demikian, sifat subjektif teks Al-Qur’an berubah menjadi sifat objektif teks ilmu. Kemudian, etika (memfungsikan hubungan antara Al-Qur’an dan realitas sosial).
Kata kunci : Tafsir, Mufassir, Al-Qur’an
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30984/pp.v22i1.757
Article Metrics
Abstract view : 7265 timesPDF - 20560 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Potret Pemikiran

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Statistic Journal Potret
Rumah Jurnal Institut Agama Islam Negeri Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by Potret Pemikiran are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Potret Pemikiran, ISSN 1693-1874 (Print), ISSN 2528-0376 (Online)