MANHAJ TAFSIR MU’TAZILAH
Abstract
Manhaj yang digunakan oleh kaum mu’tazilah sebagai lazimnya manhaj yang digunakan oleh ulama tafsir pada umunya namun kaum mu’tazilah lebih dominan kepada sumber tafsir bil Ra’yi dengan manhaj penafsiran ittijah dengan sebagainya pemikir kaum mu’tazilah sejak awal politik yang bergumul dengan wacana agama. hal ini mengakibatkan wacana dan gerak historis yang dikembangnya sering berbenturan dengan peradaban agama lain yang tidak menerima kehadiran al-qur’an terutama dalil-dalil tentang keadilan dan tauhid (al-adl wa al-tauhid) dan wacana lainnya yang menjadi oisi mu’tazilah. Pada mulanya Wasit bin Atha, pendiri Mu’tazilah tentang tauhid belum matang sebagaiman komentar Al-Syahristani, kemudian berargumentasi (Mujadallah) dengan golongan lain atau agama lain yang mempunyai doktrin dan falsafah berbeda untuk mematangkan paradigm Mu’tazilah. Mu’tazilah dengan sikap terbuka telah menciptakan argumentasi dalam menghadapi gejolak dan reaksi pemikiran lain.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30984/as.v11i1.168
Article Metrics
Abstract view : 4846 timesPDF - 5745 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, ISSN 1693-4202 (Print), ISSN 2528-0368 (Online)