HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN KECENDERUNGAN MENJADI OBJEK PERUNDUNGAN PADA SISWA BERASRAMA

Zhafira Mardhatillah Maulia, Basti Tetteng, Andi Nasrawaty Hamid

Abstract


ABSTRACT

Bullying is one form of delinquency that is often found among adolescents, especially in schools. Bullying is an act that intimidates objects that are considered weaker. Individuals less assertive and not assertive tend to be objects of bully. Assertive behavior is expressing self directly, honestly, positively to fight for personal rights without neglecting the rights of others to meet needs or express feelings without anxiety. This study aims to look at the relationship between assertive behavior and the tendency to be objects of bully to boarding students. The method used in this research is quantitative. The respondents of this study were 205 teenage students, 12-17 years old from boarding schools A and high school B. The analysis technique used in this study was the Spearman rank correlation. The results showed that there was a negative relationship between assertive behavior with a tendency to be the object of bully in boarding students (p = -0.22 r = 0.002). This means that the higher assertive behavior, the lower tendency to be object of bully in boarding students. The results of this study an evaluation for adolescents to develop assertive behavior to avoid bullying and as a basis for schools and adolescent environments for bullying prevention program.

 

Keywords: objects of bullying, assertive behavior, boarding student

 

ABSTRAK

Perundungan merupakan salah satu bentuk kenakalan yang kerap ditemukan dikalangan remaja terutama di sekolah. Perundungan merupakan tindakan yang dengan sengaja mengintimidasi objek yang dianggap lebih lemah. Individu yang kurang tegas dan tidak asertif cenderung menjadi objek perundungan. Perilaku asertif merupakan tindakan mengekpresikan diri secara langsung, jujur, positif dan tegas untuk memperjuangkan hak pribadi tanpa mengabaikan hak orang lain untuk memenuhi kebutuhan atau mengungkapkan perasaan tanpa mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku asertif dengan kecenderungan menjadi objek perundungan pada siswa berasrama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Responden penelitian ini adalah 205 siswa usia remaja yakni 12-17 tahun dari sekolah berasrama pesantren A dan SMA B. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spearman rank correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara perilaku asertif dengan kecenderungan menjadi objek perundungan pada siswa berasrama (p= -0,22 r=0,002). Artinya semakin tinggi perilaku asertif maka semakin rendah kecenderungan menjadi objek perundungan pada siswa berasrama. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi remaja agar lebih mengembangkan perilaku asertif untuk menghindari terjadinya perundungan serta sebagai dasar bagi sekolah dan lingkungan remaja untuk membuat program pencegahan terjadinya perundungan.

 

Kata Kunci: objek perundungan, perilaku asertif, siswa berasrama

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Alberti, R. & Emmons, M. (2017). Your perfect right: Assertiveness and equality in your live and relationship. 10th Ed. Oakland: Impact Publisher, New Harbinger Publications, Inc.

Amesh, D.R. (2008). Insearch of the right touch: Interpersonal assertive in organizational life. Broadway, New York: Columbia Business School.

Arif, F. & Wahyuni, S. (2017). Hubungan kelektan pada ibu, ayah dan teman sebaya dengan kecenderungan anak menjadi pelaku dan korban bullying. Jurnal psikologi ulayat. 4(2): 122-140. DOI 10.24854/jpu22017-100.

Atkinson, J.M. (1997). Pengantar psikologi. 11th Ed. Jilid 1. Batam: Interaksara.

Azwar, S. (2018). Metode penelitian psikologi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Benítez, J.L., & Justicia, F. (2006). Bullying: description and analysis of the phenomenon. Electronic Journal of Research in Educational Psychology. 4(2): 151-170. ISSN: 169-2095.

Coloros, B. (2003). Stop bullying: memutuskan rantai kekerasan anak prasekolah hingga SMU. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Eisenberg, N. (2006). Empathy-related responding and prosocial behaviour. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Fox, C.L., & Boulton, M.J. (2005). The social skill problems of victims of bullying: self, peer and teacher perceptions. British Journal of Educational Psychology, 75: 313-328. DOI:10.1348/000709905X25517.

Glew, G. M., Fan, M. -Y., Katon, W., Rivara, F. P., & Kernic, M. A. (2005). Bullying, psychosocial adjustment, and academic performance in elementary school. Arch Pediatr Adolesc Med, 159, 1026-1031.

Hadi, S. (2017). Statistik. (Edisi Revisi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. 5th Ed. Jakarta: Erlangga.

Karyanti, Atmoko, A., Hitipeuw, I. (2015). Keefektifan pelatihan keterampilan asertif untuuk meningkatkan perilaku asertif siswa korban bullying di SMA. Jurnal Pendidikan Humaniora. 3(2): 116-121.

Keliat, B.A., Tololiu, T.A., Daulima, N.H.C. & Erawati, E. (2015). Effectiveness assertive training of bullying prevention among adolescents in West Java Indonesia. International journal of nourishing, 2(1): 128-134. DOI.10.15640/ijn.v2n1a14.

Meilena, T. & Suryanto. (2015). Self disclosure, perilaku asertif dan kecenderungan terhindar dari tindakan bullying. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. 4(2): 208-215.

Novalia & Dayakisni, T. (2013). Perilaku asertif dan kecenderungan menjadi korban bullying. Jurnal ilmiah psikologi terapan, 1(1): 172-178.

Olweus, D. (2004). Bullying at school. Australia: Blackwell publishing.

Olweus, D. (2010). Understanding and researching bullying: some critical issues. In Jimerson, S.R., Swearer, S.M., & Espelage, D.L. Handbook of bullying in schools: an international perpective (pp. 1-6). Abingdon, Oxon, UK: Routledge, Taylor and Francis.

Pratiwi, P., & Sari, S. (2017). Perilaku bullying pada sekolah asrama di banda aceh. Online. http://www.jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/viewFile/3908/3053. Diakses pada 4 Februari 2018.

Putri, H. N., Nauli, F.A., & Novayelinda, R. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku bullying pada remaja. JOM Pogram Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 2(2): 1149-1159.

Rasyid, M. (2012). Hubungan antara peer attachment dengan regulasi emosi remaja yang menjadi siswa di boarding school SMA Negeri 10 Samarinda. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. 1(3): 01-07.

Rigby, K. (2007). Bullying in school. And what to do about it. In E. Webb (Ed). Desind and typography, ACER Press 2007. An Imprint of Australian Council for Educational Research Ltd19 Prospect Hill Road, Camberwell Victoria, 3124, Australia.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja. 6th Ed. Jakarta: Erlangga.

Sriyanto, Abdulkarim, A., Zainul, A., Maryani, E. (2014). Perilaku asertif dan kecenderungan kenakalan remaja berdasarkan pola asuh dan peran media massar. Jurnal Psikologi, 41(1): 74-88.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sullivan, K., Clearly, M. & Sullivan, G. (2005). Bullying in secondary school: what it loks like and how to manage it. Thousand Oaks, CA: Crowing Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.30984/jiva.v2i1.1523

Article Metrics

Abstract view : 1061 times
PDF - 805 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health, ISSN 2723-4363 (Online) indexed by :

     
           

 

 

JIVA: Journal of Behaviour and Mental Health
Program Studi Psikologi Islam
Institut Agama Islam Negeri Manado

Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.

 

Creative Commons License
All publication by Jurnal JIVA' are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.