Pendidikan Sebagai Fresh Of Social Cement Dari Relasi Keagamaan

Aras Satria Agusta

Abstract

Abstrak : Tujuan dari penulisan ialah untuk mendalami pemaknaan pendidikan menjadi nilai penting dalam perekatan sosial yang mendekaktkan antara upaya nilai keagamaan dalam pendidikan sehingga menjadi suatu fresh of social cement pada individu dan masyarakat secara majemuk. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi, adapun metode yang digunakan ialah kualitatif dengan data yang dikumpulkan menggunakan study literature. Adapun hasil dari tulisan ini ialah ditemukannya  Pendidikan yang merupakan basis dan pembentuk karakter manusia menjadi bagian vital dari social cement dimana dengan pendidikan akan mencetak individu menjadi pribadi yang memiliki karakter dan nilai dalam laku sosial. Untuk mencapai  fresh of social cement maka pendidikan dapat diposisikan sebagai kebutuhan kognisi bagi individu sehingga pendidikan akan menjadi suatu komoditas yang mampu secara harfiah untuk menjawab tantangan baru di era globalisasi. Hubungan yang intens antara nilai-nilai keagamaan yang dipadukan dengan nilai-nilai dalam pendidikan akan menciptakan suatu wisdom pada setiap masyarakat, dan puncak tertingginya ialah enlightenment, sehingga fresh of social cement bisa diterapkan.

Abstract : Education as a new social cement of religious relations. This Study aims to explore the meaning of education to be an essential value in social cohesion which brings about the importance of educational efforts so that it becomes a fresh social cement for individuals and religions as a pluralism. The author uses this approach. The authors use a phenomenological approach, while the method used is qualitative with data collected using literature studies. This paper's result is the discovery of education, which is the basis and shape of human character to be an essential part of social cement where education will print individuals into individuals who have character and value in social behavior. To achieve social glue, education can be positioned as a necessity for individuals to become a company capable of responding to new challenges in the era of globalization. The intense relationship between religious values combined with values in education will create wisdom in every society, and the highest peak is enlightenment so that social cement can be applied.

Kata Kunci: social cement, Pendidikan, Relasi Keagamaan

Full Text:

PDF

References

Daftar Pustaka

Abdullah, M. Amin. Fresh Ijtihad: Manhaj Pemikiran Keislaman Muhammadiyah di Era Disrupsi. Yogayakarta: Suara Muhammadiyah, 2019.

Haralambos and Holborn. Sociology: Themes and Perspectives 6th Edition. London: Harper Collin Publisher, 2004.

Henslin, J.M. the OECD, Globalization and Education Policy. Amsterdam:Published for IAU Press Pergamon, 2011.

Khotimah, Pemikiran Fazlur Rahman Tentang Pendidikan Islam. Jurnal Ushuluddin, vol. XXII, no.2, 2014.

Lensamu. http://www.instagram.com/p/B9EqKL5Hltg/?igshid=190qqx87d8klt (diakses, 20 March 2020).

Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial: persprktif klasik, modern, posmodern dan poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.

Mulkhan, Abdul Munir. dkk. Jejak-jejak Filsafat Pendidikan Islam: menggagas paradigma pendidikan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2019.

Mustafa. Pemikiran Pendidikan Fazlur Rahman. Jurnal Pendidikan Islam Iqra’, vol.VI, No.1,2018.

Rahman, Fazlur. The Qur’anic Solution of Pakistan’s Educational Problem. Journal Islamic Studies, Vol.6, no.4, 1967.

Tillar, H.A.R. Perubahan Sosia; dan Pendidikan. Jakarta: Grasindo, 2002.

Topatimasang, R., dkk. Pendidikan Popular: menuju pendidikan kritis. Yogyakarta: Insist Press, 2001.

Turner, Bryan S. Religion and Social Theory. London: SAGE Publications Ltd, 1991.

-------, Runtuhnya Universitas Sosiologi Barat: Bongkar Wacana Atas: Islam vis a vis Barat, Orientalisme, postmodernisme dan globalism. Terj, Sirojuddin Arief. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.