KONSEP IJMA’ DALAM USHUL FIQH DAN KLAIM GERAKAN ISLAM 212
Abstract
Abstrack
This research discusses about the results of ijtima 'ulama issued some time ago ahead of the 2019’s presidential elections in Indonesia and afterward. This research aims to answer the following problems: (1) Are the decisions of ijtima 'ulama claimed to be the result of ijma' in line with the concept of ijma’ in ushul fiqh? (2) How were the decisions of ijtima' they claimed as the result of ijma' viewed according to the concept of fatwa in Islamic law? The research used a descriptive analitical method where the author in this study analyzes the data obtained and then interpreted them based on the perspective of the ijma’ theory. The results of this research are: (1) The agreements produced by ijtima' ulama regarding their political choices fail to be categorized as ijma’ results because the decisions do not meet to the ijma requirements in ushul fiqh. Namely; not being produced by the mujtahid ulama. Further, the decisions made are not related to Islamic law (such as taklifi laws), and the decisions do not reflect the political views of prominent ulamas (moslem scholars) in Indonesia, especially in the world. (2) The decision of ijtima’ ulama is also not worth mentioning as a fatwa which is one form of Islamic law, because there is no a clear legal basis in their ijtihad method, or scientific analysis. Finally, their ijtima’s result does not come out from the competent and qualified people having authority in the field of law.
Key Words: Ijma’, Ijtima’, Ijtihad, Politic, 212.
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang hasil keputusan ijtima’ ulama yang dikeluarkan beberapa waktu lalu menjelang pelaksanaan pemilu di Indonesia dan sesudahnya. Penelitian ini difokuskan untuk menjawab beberapa permasalahan berikut ini: (1) Apakah keputusan ijtima’ ulama yang diklaim sebagai hasil ijma’ tersebut sejalan dengan konsep ijma’ dalam ilmu ushul fiqh? (2) Bagaimana keputusan ijtima’ ulama yang diklaim sebagai hasil ijma’ tersebut apabila dilihat menurut konsep fatwa dalam hukum Islam? Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban dari dua pertanyaan tersebut. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kualitatif dimana penulis dalam penelitian ini hendak melakukan analisis data yang diperoleh dan kemudian melakukan penafsiran terhadap objek penelitian berdasarkan perspektif ilmu ushul fiqh. Hasil penelitian ini adalah: (1) Kesepakatan yang dihasilkan oleh ijtima’ ulama tentang pilihan politik mereka tidak dapat dikategorikan sebagai hasil ijma’ karena keputusan tersebut tidak memenuhi persyaratan-persyaratan ijma’ dalam ilmu ushul fiqh, seperti tidak diputuskan oleh para ulama yang telah mencapai derajat sebagai mujtahid, keputusan yang dihasilkan tidak berkaitan dengan hukum Islam (seperti hukum-hukum taklifi), serta keputusan tersebut tidak mencerminkan representasi pandangan politik para ulama terkemuka di Indonesia, lebih-lebih di dunia. (2) Keputusan ijtima’ ulama juga tidak layak disebut sebagai fatwa yang mana merupakan salah satu bentuk hukum Islam, karena tidak adanya landasan hukum yang jelas, metode ijtihad, apalagi analisis ilmiah. Selain itu keputusan tersebut juga tidak keluar dari orang yang layak dipandang sebagai orang yang berwenang atau mumpuni untuk memutuskan hukum.
Keywords: Ijma’, Ijtima’, Ijtihad, Politic, 212.
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazȃlȋ, Muhammad bin Muhammad Abu Hamid, Al-Mustasfa min ‘ilmi al-ushûl, Beirut: Dȃr al-Kitȃb al-Ilmiyyah, t.th.
Al-Naim, Abdullah Ahmed. Toward an Islamic Reformation, Civil Liberties, Human Rights and International Law. Syracuse: Syracuse University Press, 1990.
Al-Qaradhȃwȋ, Yûsuf, Taysȋr al-Fiqh li-Muslim al-Mu’ȃsir fȋ Daw’ al-Qur’ȃn wa al-Sunnah, Beirut: Muasasat al-Risȃlah, 1996.
Al-Qardhawi, Yusuf. Fatwa: Antara Kehati-hatian dan Kecerobohan. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
Al-Salȃm, Izz al-Dȋn ibn Abd, Qawȃ’id al-Ahkȃm Fȋ Masȃlih al-Anȃm, Kairo: Dȃr al-Qalam, 1400 H.
Al-Shȃthibȋ, Abû Ishaq, Muwȃfaqȃt Fȋ Ushûl al-Ahkȃm, Kairo: t.p, t.th.
Al-Tarkiy, Abdul Madjid. Munâdharat fî Ushûl al-Sharî’ah al-Islamiyah ‘Inda Ibn Hazm wa al-Bâjî. Beirut: Dâr al-Galb al-Islâm, tth.
Al-Zanjȃnȋ, Shihȃb al-Dȋn, Takhrȋj al-Furû’ ‘alȃ al-Ushûl, Beirut: Mu’assasah al-Risȃlah, 1994.
Al-Zuhaili, Wahbah. Ushul al-Fiqh al-Islami. Juz 1. Beirut: Dar al-Fikr, 1406 H.
As-Shiddiqi, Hasbie. Pengantar Ilmu Fiqh. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
As-Syaukani, Muhammad Ali. Irsyad al-Fuhul ila Tahqiqi al-Haq min ‘Ilm al-Ushul. Beirut: Dar al-Fikr, tth.
Atar, Fahretin. Fikih Usulu. Istanbul: MU Vakfi Yayinlari, 2013.
Bek, Muhammad Khudhari. Ushul al-Fiqh. Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H.
Hallaq, Wael B., A History of Islamic Legal Theories, United Kingdom: Cambridge University Press, 1997.
Hazm, Ibn. Al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm, Juz 4, Beirut: Dâr Ibn Hazm, 1438 H.
HS, Muhammad Alwi. Resepsi Hadis Do’a Nabi Jelang Pilpres 2019 (Analisis Informatif Dan Performatif). Jurnal Aqlam, Volume 4, Nomor 1, Juni 2019.
Nur, Saefuddin. Ilmu Fiqh: Suatu Pengantar Komprehensif Kepada Hukum Islam. Bandung: Tafakur, 2007.
Rusli, Nasrun. Konsep Ijtihad al-Syaukani. Ciputat: Logos, 1999.
Syafe’i, Rachmat. Ushul Fiqh. Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Tohari, Chamim. Fiqh al-Aqalliyyat: Framework Ijtihad Hukum Islam Untuk Muslim Minoritas. Jurnal Istinbath Volume 11, Nomor 2, November 2014.
Yahya, Mukhtar. Dasar-Dasar Pembinaan Fiqh Islam. Bandung: Al-Ma’arif, 1986.
Zahrah, Muhammad Abu. Ushul al-Fiqh. Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi, 1377 H.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v4i2.1009
Article Metrics
Abstract view : 4833 timesPDF - 43835 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Aqlam: Journal of Islam and Plurality
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.