LEGITIMASI KEKERASAN DALAM IDEOLOGI KEAGAMAAN: VARIAN DAN TIPOLOGI
Abstract
Abstrak
Dalam konteks sosial agama tidak semata dimaknai sebagai ritus liturgi, doa dan pengamalan mistik yang bersifat personal dan unik, namun agama juga hadir dengan fungsi manifest dan latent yang kadang tidak dikehendaki oleh pemeluknya sendiri. Di satu sisi, agama dapat menjadi sarana integrasi sosial, mengikat solidaritas sesama penganutnya dalam jamaah, gereja, sangha, dan komunitas-komunitas keagamaan. Akan tetapi para penganut agama punya problem yang cukup mendasar ditengah-tengah kemajemukan. Problem itu adalah ketidaksiapan untuk berbeda. Ini disebabkan oleh berbagai hal diantaranya; sejarah dan karakter masing-masing orang, jenis kelamin, serta pandangan hidup yang termasuk didalamnya adalah pemahaman keagamaan. Aksi-aksi kekerasan atas nama agama yang sering terjadi dikarenakan adanya orang atau kelompok-kelompok yang merasa terusik dengan orang atau kelompok lain yang berbeda. Namun beberapa indikasi terjadinya clash ini bukan hanya soal agama ada faktor lain, tapi paper ini akan membatasi masalah dengan inti pembahasan pada soal bagaimana keterkaitan antara pemahaman keagamaan dengan tindak kekerasan atas nama agama dari sisi historisnya, pengertian dan pengelompokkan pemahaman keagamaan, serta jenis-jenis kekerasan melalui data hasil riset yang tujuannya untuk melihat apa hubungan antara pemahaman keagamaan dengan tindak kekerasan atas nama agama.
Kata Kunci : Legitimasi dan Kekerasan, Ideologi, Agama, Varian dan Tipologi
Abstract:
In the social context, religion is not merely interpreted as liturgical rites, prayers and mystical practices that are personal and unique, but religion also comes with manifest and latent functions that are sometimes not desired by the adherents themselves. On the one hand, religion can be a means of social integration, binding the solidarity of fellow adherents in the congregation, church, sangha, and religious communities. However, adherents of religion have a pretty basic problem in the midst of pluralism. The problem is not being ready to be different. This is caused by various things including; the history and character of each person, gender, and view of life included in it is religious understanding. Acts of violence in the name of religion that often occur due to the presence of people or groups who feel disturbed by different people or groups. However, some indications that this clash is not just a matter of religion, there are other factors, but this paper will limit the problem with the core discussion on how the relationship between religious understanding and violence in the name of religion in terms of its historical, understanding and grouping of religious understanding, as well as the types violence through research data whose purpose is to see what is the relationship between religious understanding and violence in the name of religion.
Keywords: Legitimacy and Violence, Ideology, Religion, Variants and Typology.
Full Text:
PDFReferences
Arkoun, Mohammed., “Islam Kontemporer; Menuju Dialog Antar Agama”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001.
Hicks, John.,“The Religions are Equally Valid to the Some Thrugh”, Son deego, Grenhoven, Inc. 1995.
Jamil, M. Mukhsin (ed)., “Mengelola Konflik Membangun Damai”, Semarang: Walisongo Media Centre, 2007.
Kimball, Charles., “Kala Agama Jadi Bencana”, Bandung; Mizan, 2013.
Krishnamurti, J., 1982. “Bebas Kekerasan”, Yayasan Krishnamurti. Malang
Laporan Tahunan Kehidupan Beragama CRCS UGM Jogjakarta
Misrawi, Zuhairi., “Laporan Toleransi dan intoleransi tahun 2010.
Ketika Negara Membiarkan Intoleransi”, Jakarta: MMS Society, 2010.
Mukti, Abdul., “Pendidikan Islam, Demokratisasi, dan Masyarakat Madani”, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2000.
Mufid, Ahmad Syafii., Tangklukan, Abangan dan Tarekat: Kebangkitan Agama di Jawa”, Jakarta: Obor, 2006.
Porwadarminta, WJS., “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Jakarta: Balai Pustaka, 1991.
Purwanto, Ngalim., “Prinsip-Prinsip dan Tekhnik evaluasi Pengajaran”, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997.
Qodir, Zuly., “Gerakan Sosial Islam; Manifesto Kaum Beriman”, Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2009.
Rahman, Fazlur.,”Islam, Terjemah, Ahsin”, Bandung: Penerbit Pustaka, 1984.
Tim IRM, “Melawan Kekerasan Tanpa Kekerasan”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.
Weber, Max., “Sosiologi Agama”, Jogjakarta; Diva-Press, 2012.
Wiratima SJ, J.B., “Bana Sains Perspektif gereja Katolik”, Yogyakarta, Dian/Anter Fidei, 1993.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v4i2.1014
Article Metrics
Abstract view : 1913 timesPDF - 1905 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Aqlam: Journal of Islam and Plurality

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.