PRAKTEK TRADISI SESAJEN MENJELANG PANEN ANTARA WARGA PETANI NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH DESA KRAI LUMAJANG
Abstract
Abstract; Offerings are part of the existing tradition and are often practiced by the Indonesianpeople. One of them is the practice of ritual offerings before harvest in Krai Village, Kec. Yosowilangun Kab. Lumajang East Java. Organizationally, some are associated with NU and some are Muhammadiyah. In religious beliefs, there is an intersection between offerings and religious teachings. However, people who are affiliated with NU and Muhammadiyah have different responses to this religious belief. Therefore, it is necessary to investigate the perception and impact of practicing and leaving this offering practice. This type of research is descriptive qualitative. The way it works is to find and collect data by means of interviews, observations and documentation. This type of research is categorized as phenomenological research. This is because the object of this research is an event that occurs in the community. The research findings show that there are differences in perceptions between NU and Muhammadiyah farmers. NU farmers practice offerings before harvest and are perceived as respect, while Muhammadiyah farmers reject the tradition of offerings. However, both of them can carry out social harmony without being disturbed by differences in perceptions about offerings.
?
Keywords: offerings, harvest, NU and Muhammadiyah, Lumajang.
?
Abstrak;Sesajen merupakan bagian tradisi yang ada dan sering dipraktekkan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya praktek ritual sesajen menjelang panen di Desa Krai Kec. Yosowilangun Kab. Lumajang Jawa Timur. Masyarakat di Desa ini, mayoritas beragama Islam. Secara keorganisasisan, sebagian berasosiasi NU dan sebagian lainnya Muhammadiyah. Dalam keyakinan keberagamaan terdapat persinggungan antara sesajen dan ajaran agama. Namun, terhadap akidah keagamaan tersebut disikapi berbeda oleh masyarakat yang berafiliasi dengan NU dan Muhammadiyah. Oleh karena itu perlu penelusuran tentang persepsi dan dampak atas mengamalkan dan meninggalkan praktek sesajen ini. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Cara kerjanya adalah mencari dan mengumpulkan data dengan cara wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian fenomenologi. Sebab, objek penelitian ini merupakan kejadian yang terjadi di tengah masyarakat. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi antara petani warga NU dan Muhammadiyah. Petani warga NU mengamalkan sesajen menjelang panen dan dipersepsikan sebagai penghormatan, sedangkah petani warga Muhammadiyah menolak tradisi sesajen. Namun, keduanya bisa menjalankan kerukunan sosial kemasyarakatan tanpa diganggu oleh perbedaan persepsi tentang sesajen.
?
Kata Kunci: sesajen, panen, NU dan Muhammadiyah, Lumajang.
Full Text:
PDFReferences
Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Endraswara, Suwardi. Etnologi Jawa, Yogyakarta: CAPS, 2015.
Hakim, Lukman. Perlawanan Islam Kultural Relasi Asosiatif Pertumbuhan Civil Society Doktrin Aswaja NU, Surabaya: Pustaka Eureka, 2004.
Hardiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika, 2012.
Giri MC, Wahyana. Sajen dan Ritual Orang Jawa, Yogyakarta, Narasi, 2010.
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.
Kuswanto, Engkus. Metode Penelitian Komunikasi, Fenomenologi, Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya, Bandung: Widya Padjajaran, 2009.
Murtadho, M. Islam Jawa keluar dari kemelut Santri vs Abangan, Yogyakarta: Lapera, 2002.
Sairin, Weinata. Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah, Jakarta: Pustaka, Sinar Harapan,1995.
Aminullah, Aminullah. ?Sinkretisme Agama dan Budaya dalam Tradisi Sesajen di Desa Prenduan.? Dirosat : Journal of Islamic Studies 2, no. 1 (November 19, 2017): 1. https://doi.org/10.28944/dirosat.v2i1.64.
Astuti, Ika Surya Widya, and Risma M Sinaga. ?ARTI MATERIAL SESAJEN PERKAWINAN ADAT JAWA DI DESA MATARAM BARU LAMPUNG TIMUR,? n.d., 12.
Hana, Rudy Al. ?STRATEGI DAKWAH KULTURAL PENGURUS WILAYAH MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR? 01 (2011): 12.
Hanafi, Imam. ?AGAMA DALAM BAYANG-BAYANG FANATISME; Sebuah upaya Mengelola Konflik Agama.? TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama 10, no. 1 (August 31, 2018): 48. https://doi.org/10.24014/trs.v10i1.5720.
Hendrawan, Lucky, Deny Supratman, and Arleti M Apin. ?SESAJEN SEBAGAI KITAB KEHIDUPAN,? n.d., 9.
Melina, Melina, and Suzy S. Azeharie. ?Ritual Sajen pada Penganut Sunda Wiwitan (Studi Komunikasi Budaya pada Penganut Sunda Wiwitan).? Koneksi 3, no. 2 (February 7, 2020): 427. https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6431.
Sakin, Arrijalu. ?TRADISI SAJEN DALAM PERNIKAHAN DI KELURAHAN TONATAN PONOROGO,? n.d., 11.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v7i2.1602
Article Metrics
Abstract view : 805 timesPDF - 197 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Aqlam: Journal of Islam and Plurality

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.