FATWA JIHAD DAN RESOLUSI JIHAD: HISTORISITAS JIHAD DAN NASIONALISME DI INDONESIA

Juma' Juma'

Abstract


Abstract;The arrival of allies in post-independence Indonesia raised concerns among the founding fathers and kiai of re-colonization. One of the responses to the arrival of the allied troops came from Nahdlatul Ulama (NU), which is known for its jihad fatwas and resolusi jihad. The resolusi jihad became NU's national ijtihad in order to prevent re-colonization in Indonesia (defensive jihad). This call calls on the official government of Indonesia to carry out an armed struggle, as well as calling on all people to jihad fi sabilillah. The resolusi jihad is an anti-colonial nationalism that was born out of a burst of love for an independent Indonesia, the arrival of allies, and the Orange Hotel incident. The spirit of nationalism coupled with the precarious condition of the nation gave birth to the jihad fi sabilillah movement. The principle of love for the motherland and jihad to defend an independent country is fardhu ain, obligatory for every Muslim. This spirit of jihad and nationalism swelled among students and fighters for peace against allies, colonialists, for the sake of upholding the sovereignty of the Republic of Indonesia.

Keywords: Resolusi Jihad, nationalisme of jihad, anti-colonialism

Abstrak; Kedatangan sekutu di indonesia pasca kemerdekaan memunculkan kekhawatiran di kalangan pendiri bangsa dan kiai akan terjadinya penjajahan kembali. Respon atas kedatangan tentara sekutu salah satunya hadir dari Nahdlatul Ulama (NU), yang dikenal dengan fatwa jihad dan resolusi jihad. Resolusi jihad menjadi ijtihad kebangsaan NU demi menghalau terjadinya penjajahan kembali di Indonesia (jihad defensive). Seruan ini menghimbau pemerintah resmi Indonesia untuk melakukan perjuangan bersenjata, sekaligus menghimbau seluruh rakyat untuk jihad fi sabilillah. Resolusi jihad merupakan nasioanlisme anticolonial yang lahir dari letupan kecintaan terhadap Indonesia merdeka, kedatangan sekutu, dan insinden hotel oranje. Semangat nasionalisme yang dibarengi dengan kondisi bangsa yang genting melahirkan gerakan jijhad fi sabilillah. Prinsip cinta tanah air dan jihad membela negara merdeka menjadi fardhu ain, wajib bagi setiap muslim. Semangat jihad dan nasionalisme ini menggelembung di kalangan santri dan pejuang untuk berperangan melawan sekutu, pejajah, demi tegaknya kedaulatan negara republik Indonesia.

Keywords: Resolusi Jihad, Jiihad Nasionalisme, anti-kolonialisme


Full Text:

PDF

References


Amin, M. Mansyur. NU & Ijtihad Politik Kenegaraan. Yogyakarta: Al-Amien Press, 1996

Anderson, Benedic. Revoloesi Pemoeda. Jakarta: Sinar Harapan, 1988.

Bustami Abdul Latif dan Tim Sejarawan Tebuireng. Resolusi Jihad: Perjuangan Ulama dari Menegakkan Agama hingga Negara. Jombang: Pustaka Tebuireng, 2015

Chatterjee, Partha. The Nation and Its Fragments: Colonial and Poscolonial History. New Jersey: Princenton University Press, 1993

Dkk, Ahmad Baso. KH. Hasyim Asyari: Pengabdian Seorang Kiai untuk Negeri. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017

El-Bizawie, Zainul Milal. Laskar Ulama-Santri dan Resolusi Jihad: Garda Depan Menegakkan Indonesia (1945-149). Jakarta: Pustaka Compass. 2015

El-Guyanie, Gugun. Resolusi Jihad Paling Syar?i; Biarkan Kebenaran yang Hampir Setengah Abad dikuburkan Catatan Sejarah itu Terbongkar!. Yogyakarta; Pustaka Pesantren, 2010.

Ensiklopedi Islam 2. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994.

Fadli, Muhammad Rijal dan Bobi Hidayat. KH. Hasyim Asyari dan Resolusi Jihad: dalam Usaha Mempertahankan kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Lampung: LADUNY ALIFATAMA. 2018

Farih, Amin, ?Nahdlatul Ulama (NU) dan Kontribusinya dalam Memperjuangkan Kemerdekaan dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)?, Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 24, No. 2, November 2016

Frederick, William H. Pandangan dan Gejolak Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia. Jakarta: Gramedia. 1989

Jauhari, Najib, ?Laskar Sabilillah Malang dalam Pertempuran 10 November 1945?, Jurnal Sejarah, Kajian Sejarah dan Pengajannya. Malang; Jurusan Sejarah FS Malang, 2006

Karim, Abdul Ghaffar. Metamorfosis NU, Politisasi Islam Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1995

Kedaulatan Rakyat, 9 November 1945,

Mustaqim, Muhamad. ?Politik Kebangsaan Kaum Santri, Studi Atas Kiprah Politik Nahdlatul Ulama?, Addin, Vol.9, No.2 Agustus 2015

Pribadi, Septian. ?Resolusi Jihad Antara Mitos dan Fakta?, Tabloid Tebuireng: Media Pendidikan Islam, ?Menuju Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghofur: Mengawal Aktualisasi Resolusi Jihad,? Edisi 53, November-Desember 2017

Redaksi Great publisher. Buku Pintar Politik: Sejarah, Pemerintahan, Dan Ketatanegaraan. Yogyakarta: Galang Perss. 2009

Ricklefs, M.C. Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. Jakarta: Serambi, 2008

Ridwan, Nuk Khalik. NU dan Bangsa 1945-2010: Pergulatan Politik dan Kekuasaan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.

Rusmulyani, Ketut. Semangat Nasionalisme dalam Bingkai Kehidupan Masyarakat, Berbangsa dan Bernegara, (Sidoarjo, Nizamia Learning Center. 2020

Suhaimi, ?Relasi Islam dan Nasionalisme?, Al-Qalam, Vol. 30, No.3. September- Desember. 2013

Suhartono. Sejarah Pergerakan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994.

Suryanegara, Ahmad Mansur. Api Sejarah I. Bandung: Salamadina. 2010

Sutopo dan Nur Hadi. Perjuangan Total Brigade IV , Pada Perang Kemerdekaan di Keresidenan Malang. Malang : IKIP Malang dan Yayasan Ex Brigade IV, Malang, 1997

Zuhri, Saifuddin. Berangkat dari Pesantren. Jakarta: Gunung Agung. 1987




DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v7i2.2187

Article Metrics

Abstract view : 524 times
PDF - 1792 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Aqlam: Journal of Islam and Plurality

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Rumah Jurnal IAIN Manado

Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.

 

Creative Commons License
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.