SAHABAT NABI SAW DALAM PERSPEKTIF SUNNI DAN SYI’AH (Pengaruhnya Pada Kesahihan hadis)
Abstract
Sahabat Nabi merupakan mata rantai periwayatan hadis dan dari merekalah hadis-hadis Nabi diriwayatakan baik secara mutawatir, ahad, lafdzi maupun maknawi. Keadahalan sahabat menjadi sangat penting karena mereka merupakan pusat periwayatan hadis. Jika salah seorang diantara sahabat itu dipermasalahkan keadalahannya, maka hadis-hadis yang diriwayatkan juga akan dipermasalahkan bahkan bisa tertolak secara keseluruhan. Dua golongan umat Islam yaitu Sunni dan Syi’ah memiliki pandangan yang berbeda tentang keadalahan sahabat Nabi sesuai dengan data-data dan argumentasi yang mereka miliki. Dengan pandangan yang berbeda tentang keadalahan sahabat, maka akan mempengaruhi kualitas hadis yang mereka riwayatkan. Argumentasi ulama sunni tentang keadalahan sebagian besar bahkan seluruh sahabat mendapat bantahan dari beberapa pengkaji hadis yang lain. Begitupun dengan argumentasi ulama syi’ah yang mempermasalahkan keadalahan beberapa sahabat juga mendapatkan bantahan dan kritikan dari pengkaji hadis yang lain. Objektifitas dalam penilaian keadalahan sahabat tentu sangat diperlukan mengingat tingkat keimanan dan ketakwaan mereka juga berbeda-beda berdasarkan pada riwayat-riwayat yang ada.
Kata Kunci: Sahabat, Syiah, Sunni, Hadits
Prophet’s Companions were keys to the chains of hadith. Therefore, they were the main sources of the prophet’s hadith which were told in a form of mutawatir (from such a large number of narrators), ahad (of one narrator), lafdzi (literally) and Maknawi (essentially). The companions’ trustworthy is very important since they were center of the chains. If anyone of the Companions’ trustworthy is questioned, the hadith is questioned too, or even rejected entirely. The two branches of Islam, Sunni and Syiah, have different points of views towards the trustworthyof the prophet’s Companions on the basis of data and arguments they have. The differences will affect the quality of hadits that they told. Arguments of Sunni ulamas’ on the trustwothy of most and even all Companions raised objections from several other researchers of hadith. Similarly, arguments of the Syiah Ulamas who questioned the Companions’ trustworthy also raised objections from others. Objectivity towards the Companions trustworthy is, indeed, required because their levels of faith and piety are also varied.
Keywords: Syi`ah, Sunni, Hadits
Full Text:
PDFReferences
Al-Qur’an al-Karim
al-‘Iraqi, Zainuddin Abdurrahim bin al-Husain. Fath al-Mughits li al-’Iraqi, juz 4, Multaqa Ahl al-Hadis, t.th
al-Asqalani, Abu al-Fadh Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Hajar, alIshabah fii Tamyiz al-Shabah, Cet I; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1415 H
al-Bukhari, Muhammad bin Ismail al-Ju’fi. Shahih Bukhari, juz V, Cet. I: Beirut: Dar al-Kutub 1422 H
al-Nawawi, Abu Zakariya Yahya bin Syaraf. alTaqrib wa al-Taysir li Ma’rifati Sunan al-Basyir al-Nadzir fi Ushuli al-Hadis, Cet. I; Beirut: Dar al-Kutub al-‘Arabi, 1405 H/1985 M
al-Razi, Abdurrahman bin abi Hatim.,Taqdimah al-Ma’rifah li Kitab al-Jarh wa al-Tadil, Berut: Mu’assasah al-Risalah, t.th
al-Suyuthi, Abdurrahman bin abi Bakr.Tadrib al-Rawi, Riyadh: Maktabah al-Riyadh alHaditsiyyah, t.th
al-Thabrani, Sulaiman bin Ahmad bin Ayyun abu al-Qadim. Mu’jam al-Kabir, Cet. II;Kairo: Maktabah ibn Taimiyyah, 1415 H/1994 M
bin ‘Ashim, Abu ‘Umar Yusuf bin Abdillah bin Muhammad bin Abdil Bir. al-Isti’ab fi Ma’rifah al-Ashhab, Cet. I; Beirut: Dar al-Jil, 1412 H/1992 M
bin Katsir, Abu al-Fida Ismail bin Umar, Al-Ba’its al-Hatsits, Cet. II; Beirut: Dar alKutub al-Ilmiyyah, t.th
Ibn Faris, Abu al-Husain Ahmad Ibn Zakariya. Mu’jam Maqayis al-Lughah, Bairut: Dar al-Fikr, 1423 H./2002 M
Ibnu al-Shalah, Abu ‘Amr Usman bin ‘Abd al-Rahman bin al-Shalah al-Syahrzuri. ‘Ulum al-Hadis, Cet. II; al-Madinah alMunawwarah: Maktabah al-‘Ilmiyyah, 1872 M
Ismail, M. Syuhudi, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Cet. II; Jakarta: Bulan Bintang, 1424 H / 2007 M
Jabali, Fu’ad.The Compainos of the Prophet: A Study of Geoghrapichal Distribution and Political Alingments , Canada: institute of Islamic Studies McGill University Montreal, 1999
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bekasi: Sinergi Pustaka Indonesia, 1433 H/2012
Nasir, Muhammad. Jurnal IAIN Gorontalo, alSubhaniy, Kulliyat fi ‘Ilm al-Rijal, Qum: Mu’assasat al-Nasyr al-Islamiy, 1412 H
Qasi’, Ahmad Ibrahim Dirasat fi ‘Ulum alHadis, Kairo: Maktabah al-Iman, 1422 H/2001 M
Rajafi, Ahmad., "Inkulturasi Wahyu dan Budaya Lokal Serta Implikasinya Terhadap Pembaharuan Hukum Keluarga di Indonesia", Disertasi, IAIN Raden Intan Lampung, 2015
Sabiq, Al-Sayyid.Fiqh al-Sunnah, jilid I,Kuwait: Dar al-Bayan, 1388 H/1968 M
Tim Ahlul Bait Indonesia, Syi’ah Menurut Syi’ah, Cet. I; Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat Ahlul Bait Indonesia, 2014
Ya’qub, Ahmad Husain.Keadilan Sahabat, Cet. I; Jakarta: al-Huda, 1424 H/2003 M
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v1i1.497
Article Metrics
Abstract view : 3960 timesPDF - 3526 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Aqlam: Journal of Islam and Plurality
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.