The Resilience of Ungku Kali Practices as Marriage Guardian in Kurai Taji, Padang Pariaman Regency Maslahah Perspective
Abstract
This paper focuses on the resilience of Ungku Kali's practice as a marriage guardian or transfer of lineage guardian to Ungku Kali. The Ungku Kali referred to in this study, is someone appointed by both husband-and-wife candidates to carry out the marriage and acts as a marriage guardian. The research questions from this paper are, first, what is the position and practice of Ungku Kali as a marriage guardian in Kurai Taji, Padang Pariaman Regency? Second, why does Ungku Kali’s practice as a marriage guardian persist today? The primary data of this study came from interviews with thirteen informants, consisting of six couples getting married, three Ungku Kali people, and four local people. After collecting the data, they were classified according to the existing themes and analyzed with the resilience theory. The study results found that Ungku Kali's position in Kurai Taji is as a trustee in the religious field or a respected Nagari cleric in society. As for the Ungku Kali practice using the facilities of the Surau Korong Lubuk Ipuh as a place of practice assisted by Apak Labai as the marbot at the Surau Korong Lubuk Ipuh, all the requirements are conveyed by this Apak Labai. Second, the reason for the resilience of the Ungku Kali practice until now is due to the resilience of culture, the resilience of economic factors, the resilience of the need factor, and the resilience of social factors; both Ungku Kali service users and Ungku Kali itself.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adri, S. (2017). Manhaj Imam An-Nawawi Dalam Kitab Al-Arba ‘in an-Nawawiyyah: Kajian Filosofi Di Balik Penulisan Kitab Hadis al-Arba ‘in an-Nawawiyyah. AT-TAHDIS: Journal of Hadith Studies, 1(2).
Al-Faifi, S. S. A. Y. (2013). Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq. Pustaka Al-Kautsar.
Aliano, Y. A., & Riyanto, F. X. E. A. (2022). Pemulihan Martabat Manusia dalam Perspektif Metafisika Persahabatan. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 162–172.
Al-Zuhaili, W. (2011). Al-Fiqh al-Islami wa al-Adillatuhu. Gema Insani.
Atoilah, A. N., & Kamal, A. (2019). Penggantian Wali Nasab oleh Wali Hakim menurut Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991. Istinbath| Jurnal Penelitian Hukum Islam, 15(1), 113–134.
Badri, M. M. (2020). Kedudukan Kiai sebagai wali muhakkam dalam pernikahan perspektif maslahah mursalah dan kompilasi hukum Islam: Studi kasus di Desa Jung Torok Dejeh Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Bakari, M., & Darwis, R. (2019). Analisis Yuridis terhadap Perkawinan Perempuan Muallaf dengan Wali Nikah Tokoh Agama: (Studi atas Penetapan Nomor 20/Pdt. P/2012/PA. Smi dan Penetapan Nomor 6/Pdt. P/2013/PA. Sgr). Al-Mizan, 15(1), 1–32.
Dermawan, O., & Bunyamin, M. (2020). Contestation Between Islamic Authority and Local Culture in Marriage Law in Jordan. 1st Raden Intan International Conference on Muslim Societies and Social Sciences (RIICMuSSS 2019), 294–298.
Effendi, E. (2020). Penggunaan Wali Hakim Dalam Pernikahan. Mozaic: Islam Nusantara, 6(1), 19–34.
Eficandra, E. (2022). The Reconstruction of High-Inherited Wealth in Minangkabau through Cash Waqf Movement. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 21(1), 121–133.
Fauzi, R., & Arfa, F. A. (2023). Praktik Wali Muhakkam di Desa Lhok Medang Ara Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang Menurut Fiqh Munakahat. Journal on Education, 5(4), 12108–12116.
Gillham, J. E., Reivich, K. J., Freres, D. R., Chaplin, T. M., Shatté, A. J., Samuels, B., Elkon, A. G. L., Litzinger, S., Lascher, M., Gallop, R., & others. (2007). School-based prevention of depressive symptoms: A randomized controlled study of the effectiveness and specificity of the Penn Resiliency Program. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 75(1), 9.
Hafid, M. B., & Taufik, M. (2021). Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wewenang Imam Masjid Sebagai Wali Muhakkam Dalam Pernikahan Bawah Tangan. Familia: Jurnal Hukum Keluarga, 2(1), 1–34.
Hakim, A. (2017). Transformasi Konsep Wali Hakim Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005. Asy-Syari’ah, 19(1).
Halim, I., & Darwis, I. (2020). Urgensi Penetapan Wali Nikah Bagi Perempuan Yang Lahir Kurang Dari 6 Bulan Setelah Akad Nikah Dari Perkawinan Hamil Perspektif Hukum Islam. Jurnal Tana Mana, 1(1), 1–16.
Harjanto, I. (2019). Kewenangan Kepala KUA sebagai Wali Hakim menurut Peraturan Menteri Agama No. 30 Tahun 2005. Academia: Jurnal Ilmu Sosial Humaniora, 1(2), 56–79.
Hidayati, T. (2014). Analisis Yuridis Peranan Wali Nikah Menurut Fiqih Islam dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 261/K/AG/2009). PREMISE LAW JURNAL, 3.
Huda, M. C. (2022). Metode Penelitian Hukum (Pendekatan Yuridis Sosiologis). IAIN Salatiga.
Jaraba, M. (2018). The practice of khulʿ in Germany: Pragmatism versus conservativism. Islamic Law and Society, 26(1–2), 83–110.
Kozako, I. N. M. F. (2019). Malacca laws: The effect of islam and customs in the aspect of family law. Journal of Contemporary Social Science Research, 3(1), 37–47.
Laili, R. N., & Santoso, L. (2021). Analisis Penolakan Isbat Nikah Perspektif Studi Hukum Kritis. Al-Manhaj: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 3(1), 1–34.
Matondang, P. (2002). Kedudukan Wali Hakim Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Penerapannya di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara.
Maurung, M. A. (2021). Kajian Peran Strategi Migrasi Sebagai Upaya Penghidupan Berkelanjutan Perdesaan pada Rumah Tangga Migran (Studi Kasus: Rumah Tangga Migran di Desa Padas, Desa Jono Dan Desa Gawan Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen). Universitas Diponegoro.
Mustafa, A. D. (2021). Corak Putusan Hakim Terhadap Putusan Pernikahan Dengan Wali Muhakkam. Khuluqiyya: Jurnal Kajian Hukum Dan Studi Islam, 3(1), 88–99.
Nelli, F. (2022). Wali muhakkam dan keabsahan perkawinan di Indonesia. Sakena: Jurnal Hukum Keluarga, 5(1).
Nisa, E. F. (2018). The bureaucratization of Muslim marriage in Indonesia. Journal of Law and Religion, 33(2), 291–309.
Nita, M. W., & Saputri, A. Q. (2022). Peran dan Kedudukan Wali Hakim dalam Perkawinan. Al Qadhi: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(1), 12–19.
Peters, R. (2002). From jurists’ law to statute law or what happens when the shari’a is codified. Mediterranean Politics, 7(3), 82–95.
Puastika, A. R., & Yuliastuti, N. (2012). Kebertahanan Permukiman Sebagai Potensi Keberlanjutan Di Kelurahan Purwosari Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 1(1), 21–28.
Rahmati, A. N. (2015). Implementasi batasan usia baligh untuk menjadi wali nikah menurut Madzhab Syafi’i dan PMA No 11 tahun 2007 tentang pencatatan nikah: Studi di Kantor Urusan Agama Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Reivich, K., & Shatté, A. (2002). The resilience factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitable obstacles. Broadway books.
Rosyadi, I. (2020). Perubahan Wali Nasab ditinjau dari Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia (Studi kasus di KUA Kabupaten Lampung Timur). IAIN Metro.
Sabiq, S. (2006). Fiqih Sunnah Jilid 4 (Terjemahan). Pena Pundi Aksara.
Setiawan, M. R. A. (2018). The opinions of the heads of Kantor Urusan Agama Kota Malang on marriage registration outside the authorized location in the perspective of Maslahah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sheila. (2021). Legal Reform and Fiqh Authorities: The Determination of Marriage Guardianship for Child of a Pregnant Married in Regency of Religious Affairs Office (KUA) Kediri. Proceedings of the 2nd International Conference on Islamic Studies, ICIS 2020, 27-28 October 2020, Ponorogo, Indonesia.
Shodikin, A. (2016). Pandangan Hukum Islam Dan Hukum Nasional Tentang Batas Usia Perkawinan. Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam, 9(1).
Syaifullah, A. (2016). Praktik Perpindahan Perwalian dari Wali Nasab kepada Wali Muhakkam Karena Walinya Adal (Studi Kasus Pernikahan di Bawah Tangan di Desa Penggalaman Kec. Martapura Barat). Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.
Syukur, A. K. (2014). Pernikahan dengan Wali Muhakkam (Studi tentang Implikasi dan Persepsi Ulama di Kota Banjarmasin). Syariah: Jurnal Hukum Dan Pemikiran, 14(1).
Zubaidi, Z., & Kamaruzzaman, K. (2018). Perpindahan Wali Nasab Kepada Wali Hakim (Analisis Terhadap Sebab-Sebab ‘Aḍal Wali Pada KUA Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh). El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 1(1), 93–108.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/jis.v21i1.2285
Article Metrics
Abstract view : 351 timesPDF - 217 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, ISSN 1693-4202 (Print), ISSN 2528-0368 (Online)