Representasi Pendidikan Karakter dalam Film Surau dan Silek (Analisis Semiotik Ferdinand De Saussure)

Putra Chaniago

Abstract

Abstrak : Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam ranah komunikasi Islam pada Film Surau dan Silek. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Ferdinan de Saussure. Dalam metodenya ia mengembangkan dua sistem yaitu penanda, pertanda serta makna yang terkandung dan yang ingin disampaikan di dalamnya. Film ini merupakan film budaya berbahasa Minangkabau yang mengandung tutur nasihat. Film ini bercerita tentang kehidupan tiga remaja Minang yang sedang semangat berlatih silat, namun mereka ditinggalkan oleh Mak Rustam sang guru silat yang memutuskan untuk pergi merantau. Penelitian ini menemukan terdapat representasi pendidikan karakter dalam film surau dan silek, yaitu silek mengajarkan kesimbangan antara emosional question (kecerdasan emosional), spiritual question (kecerdasan spritual), intelegens question (kecerdasan intelejen) dan heart question (kecerdasan hati). Film Surau dan Silek mengandung banyak pesan moral, nilai-nilai agama dan budaya, sehingga mampu merubah persepsi tentang silat di Minang yang tak hanya sebagai aktifitas pemuda nagari untuk berkelahi, namun juga sebagai pendidikan karakter dari perspektif Islam dan adat Minang, yaitu mengamalkan agama Islam sebagai ajaran, dan melestarikan budaya surau dan silat sebagai aktifitas pemuda Minang.

Abstract : This study discusses the value of character education values in the realm of Islamic communication studies in Surau and Silek films. This type of research is descriptive qualitative using the semiotic analysis method of Ferdinand de Saussure. In his method, he developed two systems, namely the signifier, the sign and the meaning that is contained and what is intended to be conveyed in it. This film is a cultural film in Minangkabau language which contains advice speech. This film tells the story of the lives of three Minang teenagers who are passionate about practicing silat, but they are left behind by Mak Rustam, the silat teacher, who decides to leave. In this study, it was found that there is a representation of character education in the surau and silek films, namely silek teaching a balance between emotional questions (emotional intelligence), spiritual questions (spiritual intelligence), intelligent questions (intelligence intelligence) and heart questions (intelligence). The Surau and Silek films contain many moral messages, religious and cultural values, so that they are able to change the perception of silat in Minang which is not only an activity of village youth for fighting, but also as character education from the perspective of Islam and Minang customs, namely practicing Islam. as teaching, and preserving the culture of surau and silat as Minang youth activities.

Kata  Kunci : Semiotika, Representasi Pendidikan Karakter, Surau, Silek

Full Text:

PDF

References

Daftar Pustaka

Abidin, H. Mas’oed, Tiga Sepilin, Suluah Bendang Dalam Nagari. Yogyakarta: CV Gre Publishing, 2016.

Ardiyanto, Elvinaro, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung:Simbiosa Rakatama Media, 2007

Biran, Misbach Yusra, Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Yogyakarta: Pustaka Jaya, 2006.

Danesi, Marcel, Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2010.

Erianto, Analisis Framing : Kontruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta:PT LkiS, 2011.

Lailatul Mufarihah, “Representasi Gender Dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (Analisis Framing Model William A Gamson dan Andre Modigalani)” JURNAL ILMU KOMUNIKASI, Vol. 9 No. 1, April 2019.

McQuail, Dennis, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga, 1994.

Madiyanto, Muslikh, Sinema Sastra : Mencari Bahasa Di Dalam Teks Visual, Jurnal Humaniora, Volume XV, No.2/2003

Maragustam. Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter. Yogyakarta : Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2018

Nurgiantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005.

Piliang, Yasraf Amir., Hipersmiotika : Tafsir Cultural Studis atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra, 2003.

Prasetya, Arif Budi Analisis Semiotika Film dan Komunikasi, Malang: Intrans Publishing, 2019

Silmy Hayati, Dkk, “Struktur Tindak Tutur Nasihat Yang Terdapat Dalam Film Surau Dan Silek” LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra, Vol. 5 No.1 Januari-Juni 2020.

Siregar, Ashadi, Jalan Ke Media Film : Persinggahan Diranah Komunikasi-Seni Kreatif, Yogyakarta : LP3Y, 2007

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Sobur, Alex, Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Cet.ke 4

Sumarno, Marseli, Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta: Grasindo, 1996.

Vera, Nawiroh, Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu, Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.