ISLAM NUSANTARA; STRATEGI KEBUDAYAAN NU DI TENGAH TANTANGAN GLOBAL

Taufik Bilfagih

Abstract


The collapse of Communism in the 1990s, marked the raise of the Global era; the era when nations are liberated from the essence and existence of local ethnics, language, culture and religion. This means local and national identities will be degraded by globalisation processes and replaced by global identity which contains transnational ideas. They consists of views, ideas, suggestions, topics, concepts, and values which are contracted on the basis of new paradigms, dogmas, doctrines for a global community that has no identity, open, and freeto take choices. This community focusses on attitudes that put forward to respect values and idolised money as the center of life dinamies.

NU with its archipelagoic Islam tries to protect Islamic communities (ummah) from the globalisation bombardment. NU realizes the extent of responsibility to preserve and mantain the continuity of national culture as heritage from the thread of globalisation. This article aims to discuss the archipelagoc islam which becomes NU’s ultimate weapon in the cultural strategy.

Keywords: Archipelagoc Islam, NU, Globalisation.

Pasca runtuhnya komunisme pada dasawarsa 1990-an yang ditandai kehadiran era global, yaitu era pembebasan bangsa-bangsa dari esensi dan eksistensi etnis, bahasa, budaya dan agama bersifat lokal dan sektarian. Ini berarti, identitas lokal dan nasional bangsa-bangsa di seluruh dunia akan terhapus oleh proses globalisasi untuk diganti dengan identitas masyarakat global yang bersifat trans-nasional, di mana pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, ide-ide, wacana-wacana, konsep-konsep, dan nilai-nilai ditegakkan di atas paradigma, dogma dan doktrin baru masyarakat global yang tanpa identitas, terbuka, bebas, menentukan pilihan, yang kiblat jiwa dan pikirannya terfokus dan berorientasi kepada sikap mengutamakan, menghormati, memuliakan, dan memuja uang sebagai inti dari dinamika kehidupan.

NU dengan konsep Islam Nusantaranya, mencoba membentengi umat dari gempuran globalisasi tersebut. NU menyadari beratnya tugas menjaga kelestarian, keterpeliharaan, kontinuitas kebudayaan nasional warisan leluhur dari terjangan gelombang globalisasi. Maka tulisan ini bermaksud untuk membahas tentang Islam Nusantara yang belakangan menjadi “senjata” pamungkas NU sebagai strategi kebudayaan.

 

Kata Kunci; Islam Nusantara, NU, Globalisasi


Full Text:

PDF

References


AH Iyubenu, Edi. 2015 Ontran-Ontran Islam Nusantara. Opini Jawa Pos

al-Jabiri, Muhammad Abed. 2000. Post Tradisionalisme Islam, Terj. Ahmad Baso. Yogyakarta: LKiS.

Alma’arif, 2015. Islam Nusantara: Studi Epistimologis dan Kritis, Analisis; Jurnal Studi Keislaman.

Azra, Azyumardi. 2015. Islam Indonesia Berkelanjutan, Opini Kompas.

Barton, Greg. 2010. Biografi Gus Dur; The Authorized Biography of Abdurahman Wahid. Yogyakarta, LKiS.

Baso, Ahmad. 2015. Agama NU Untuk NKRI, Jakarta; Pustaka Afid.

--------, 2015. Islam Nusantara Ijtihad Jenius dan Ijma’ Ulama Indonesia, Jakarta: Pustaka Afid.

Karim, M. Abdul. 2007. Islam Nusantara. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Muhammad Lutfi, Khabibi. 2016. Islam Nusantara; Relasi Islam dan Budaya Lokal.Jurnal Shahih

Mujiburrahman. 2008. Mengindonesiakan Islam; Representasi dan Ideologi. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Rajafi, Ahmad., "Inkulturasi Wahyu dan Budaya Lokal Serta Implikasinya Terhadap Pembaharuan Hukum Keluarga di Indonesia", Disertasi, IAIN Raden Intan Lampung, 2015

Sahal, Akhmad. 2015. Islam Nusantara Dari Ushul Fiqh hingga Paham Kebangsaan, Bandung: Mizan Pustaka.

Siradj, Said Aqil. 2015. Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat Mutamaddin.Jakarta Pusat: LTN NU

Sunyoto, Agus. 2101 Atlas Walisongo; Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songi Sebagai Fakta Sejarah, Depok; Pustaka IIMaN.

Wahid, Abdurrahman. 2006. Islamku, Islam Anda, Islam Kita, Agama Masyarakat Negara Demokrasi, The Wahid Institute.




DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v1i2.505

Article Metrics

Abstract view : 9900 times
PDF - 6222 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Aqlam: Journal of Islam and Plurality



Rumah Jurnal IAIN Manado

Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.

 

Creative Commons License
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.