PESAN DAKWAH ISLAM DALAM NYANYIAN RAKYAT (Pemaknaan atas Teks-Teks Kabhanti Kantola pada Masyarakat Muna)
Abstract
Abstrak. Nyanyian rakyat merupakan salah satu unsur budaya yang universal. Nyanyian rakyat sebagai bagian dalam budaya lokal selain bersifat menghibur dan mendidik, dapat dijadikan pula sebagai media dakwah Islam. Salah satu nyanyian rakyat yang digunakan masyarakat Muna dalam menyisipkan pesan dakwah Islam adalah kabhanti kantola. Pesan dakwah Islam disisipkan pemantun dalam teks-teks kabhanti kantola yang diciptakannya. Masyarakat yang menyaksikan dan mendengar teks-teks kabhanti kantola tersebut dapat mengetahui pesan-pesan dakwah Islam yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk-bentuk pesan dakwah Islam yang terkandung teks-teks kabhanti kantola pada masyarakat Muna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabhanti kantola pada masyarakat Muna dijadikan sebagai salah satu media dakwah Islam. Pesan dakwah Islam dihadirkan dan diproduksi oleh pemantun berupa teks-teks yang mengandung nilai-nilai ajaran Islam. Pesan dakwah Islam yang disisipkan dalam teks-teks kabhanti kantola terdiri atas: (1) pesan menguatkan keimanan kepada Allah, (2) pesan mensyukuri nikmat Allah, (3) pesan menjauhi barang haram, (4) pesan menghargai sesama manusia, (5) pesan memohon maaf.
Kata kunci: Pesan Dakwah Islam, Nyanyian rakyat, Teks-teks kabhanti kantola, dan Masyarakat Muna.
Abstract. Folksong is one of universal elements of a culture. Folksongs, as a part of the local culture, not only entertain and educate but also become a medium for Islamic da’wah. One of folksongs used by the Muna peopleto deliver Islamic da’wah messages is Kabhanti Kantola. The messages in this folksong are inserted through stanzas. People who watch and listen to Kabhanti Kantola acknowledge and understand the da’wah contained. This research aims to describe and interprete the forms of Islamic da’wah messages contained in Kabhanti Kantola in Muna People. The research findings shows that Kabhanti Kantola in Muna people is used as one of Islamic da’wah media. The messages that composed and sung by the singers reflect Islamic teachings. Among Islamic da’wah messages which are inserted in the texts are 1) message to strengthen faith toward Allah 2) message to be grateful for the blessings of Allah 3) message to avoid forbidden objects 4) message to respect other people 5) message to ask for forgiveness.
Key words: Islamic Da’wah messages, folksong, Kabhanti Kantola text, Muna People
Full Text:
PDFReferences
Anceaux, J.C. The Wolio Language: Outline of Grammatical Deskription and Texts. Holand: Foris Publications, 1988.
Arifin, M. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar. Jakarta Bumi Aksara, 1993.
Asrif. “Sastra Kabanti: Pengertian, Jenis, dan Fungsi” dalam Kandai Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 6, No. 2 November 2010. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, 2010.
Bagus, I.G.N. “Keresahan dan Gejolak Sepuluh Tahun Terakhir di Bali. Beberapa Catatan tentang Perubahan Sosial di Era Globalisasi”, dalam Cambert-Loir dan Ambary (ed.), Panggung Sejarah Persembagan Kepada Prof. Dr. Denys Lombar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997.
Farah, Syarifah. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Syar Lagu Gurp Musik Rock Pugatory Album 7:172), 2008. Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sarif Hidayatullah.
Hadirman. “Tradisi Katoba sebagai Media Komunikasi Tradisional dalam Masyarakat Muna”, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, Vol. 20. No. 1, Agustus 2016. Manado: BPPKI Manado, 2016.
Hielmy, Irfan. Dakwah Bil Himah. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2002.
Jalil, Maman A. dan Kafiudin. Prinsip dan Strategi Dakwah. Bandung: CV Pustaka Satia, 2001.
La Mokui. Kabhanti Wuna (Pantun Muna), Raha: CV Astri Raha, 1994.
La Niampe. 1998. “Kabhanti Bula Malino: Kajian Filologi Sastra Wolio Klasik”. Tesis. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Mukmin, Suhardi. Teori dan Aplikasi Semiotika. Edis Revisi. Palembang: Penerbit Unsri, 2008.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Munir, M. Manajemen Dakwah. Jakarta : Kencana Media Group, 2006.
Nasution. H. Pandapotan, 2005. Adat Budaya Mandailing dalam Tantangan Zaman. Medan: Forkala.
Paputungan, Irawan. “Transformasi Nilai-Nilai Seni dalam Dakwah, Studi terhadap Dialektika Dakwah dalam Kesusastraan’ dalam Jurnal Aqlam, Volume 1, Nomor 2, Desember 2016. Manado: IAIN Manado
Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PR Remaja Remaja Rosdakarya, 1991.
Rajafi, Ahmad., Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia, Yogyakarta: Istana Publishing, 2015
Ritonga, H.A. Rahman. Akidah Merakit Hubungan Manusia dengan Khaliknya melalui Pendidikan Akidah Anak Usia Dini. Surabaya: Amelia, 2005.
S. Arifanto, (ed.). Dinamika Perkembangan, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Kemkominfo RI dan Penerbit Media Bangsa Jakarta, 2013.
Supanggah. “Konsep Garap: Salah Satu Model Pendekatan Kajian Musik Nusantara, dalam Pudentia (ed.) Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: ATL, 2008.
Wiryanta. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 2006.
DOI: http://dx.doi.org/10.30984/ajip.v2i2.525
Article Metrics
Abstract view : 1712 timesPDF - 1152 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Aqlam: Journal of Islam and Plurality
Rumah Jurnal IAIN Manado
Jl. Dr. S.H. Sarundajang, Kawasan Ringroad I, Malendeng Manado Kode Pos 95128, Sulawesi Utara, Indonesia.
All publication by AQLAM: Journal of Islam and Plurality are licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.